Gudeg.net- Fakultas Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar pameran seni rupa di Galeri RJ Katamsi, ISI Yogyakarta. Pameran dalam rangka tugas akhir ini bertajuk Pameran Seni Tugas Akhir (Parsitua) ini dikuti oleh 23 mahasiswa dan digelar 11-14 Januari 2022.
Salah satu yang dipamerkan berjudul Living Qur’an karya Umar Faruq. Ia menampilkan 20 karya lukisan beraliran abstrak, di antaranya Kursi Allah, Rumongso, Jin, Bismillah dalam Zikir, Persembahan untuk Muhammad dan lainnya.
Pada pameran ini Umar ingin menghadirkan kembali makna dan nilai-nilai luhur yang terangkum dalam satu konsep Living Qur’an ke dalam wujud karya seni lukis.
“Dimana dalam kajian Al-Qur’an di Living Qur’an dimaknai sebagai Al-Qur’an yang hidup di masyarakat atau Qur’an in Everyday Live,” ujarnya saat ditemui di lokasi pameran, Kamis (13/1).
Ia juga ingin menyingkap dan mengungkapkan bagaimana Al-Qur’an diterima dan direspon oleh masyarakat umum atau masyarakat muslim itu sendiri.
Sebelum menampilkan karyanya ia melakukan sejumlah tahapan, seperti meresepsi, memaknai dan mengeksplorasi Al Qu’ran terlebih dahulu.
Selanjutnya baru menginterpretasi dengan melibatkan imajinasi dari kesadaran kulturalnya dalam proses penciptaan karya seni lukis.
“Ide-ide yang lahir ditransformasikan kedalam bentuk visul karya seni lukis dengan menggunkan abstraksi-abstraksi yang lekat dengan nilai-nilai luhur Qur’ani,” jelasnya.
Dalam karyanya, Umar lebih berbicara tentang nilai eksistensi ayat-ayat Al-Qur’an yang hidup dalam masyarakat baik dari leluhur hingga masyarakat saat ini.
Ia juga tidak melepaskan konteks sejarah, sufistik, mitos, kepercayaan, kebudayaan Islam dan sosial yang terkandung dalam Al Qu’ran.
“Penciptaan ini merupakan upaya saya dalam merefleksikan fenomena-fenomena bersejarah dalam Al Qu’ran,” tambahnya.
Melalui penciptaan ini Umar berharap dapat mewariskan dan melestarikan warisan budaya leluhur ke dalam karya seni lukis dan tidak hanya Al Qur’an saja namun lainnya juga.
Kirim Komentar