Gudeg.net - Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar Wisuda Periode II Tahun Akademik 2021/2022 pada Sabtu (26/2) secara luring terbatas dan daring.
UAJY mewisuda 584 sarjana dengan rincian 552 sarjana strata satu dan 32 sarjana strata dua (magister). Jumlah wisudawan dengan predikat cumlaude sebanyak 137 orang. Sampai dengan wisuda kali ini UAJY telah meluluskan sebanyak 50.709 sarjana dengan rincian 48.100 sarjana strata satu dan 2.609 sarjana strata dua (magister).
Wisudawan yang hadir di lokasi dibatasi 90 orang, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Wisudawan yang tidak dapat hadir di lokasi mengikuti upacara wisuda melalui Zoom dan YouTube UAJY.
Dalam wisuda tersebut, Martin Stanley Wijaya dari Program Studi Teknik Sipil terpilih menjadi wakil wisudawan untuk memberikan sambutan.
Martin lulus Sarjana Teknik dengan predikat cumlaude. Wisudawan kelahiran Lubuklinggau, 12 Maret 2000 ini meraih IPK 3,99.
Selama menempuh kuliah di UAJY, Martin termasuk mahasiswa berprestasi yang aktif mengikuti organisasi dan kompetisi.
Ia meraih Juara 1 dan Favorit dalam Bridge Modelling Competition for College Civil Week yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Solo pada tahun 2021. Selain itu Martin menjadi mahasiswa Pertukaran Pelajar Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Universitas Kristen Petra.
Menurut Martin, UAJY memfasilitasi dengan baik bahkan hingga dapat menjuarai perlombaan tingkat nasional. Masa pandemi ini juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti program yang masih tergolong baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Rektor UAJY Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D. berpesan agar para wisudawan dapat beradaptasi di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu.
Ia berharap. para wisudawan tetap semangat dalam situasi apapun. Para wisudawan, menurutnya, adalah pemenang karena dapat lulus dalam situasi yang tidak menentu.
"Ini merupakan bukti bahwa anda sudah dapat beradaptasi dengan kondisi, yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Tentunya kemampuan adaptasi terhadap lingkungan yang selalu berubah juga harus selalu diasah, agar sensitivitas terhadap perubahan selalu terjaga,” kata Yoyong.
Kirim Komentar