Seni & Budaya

Yogyakarta Royal Orchestra akan Meriahkan Selebrasi Penetapan Hari Penegakan Kedaulatan Negara

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Rabu, 30 Maret 2022 12:00
Yogyakarta Royal Orchestra akan Meriahkan Selebrasi Penetapan Hari Penegakan Kedaulatan Negara

Gudeg.net - Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat akan memeriahkan selebrasi penetapan Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN) yang diselenggarakan Rabu (30/3) malam. Berlangsung di Istana Kepresidenan Yogyakarta, acara ini disiarkan melalui kanal Youtube Kraton Jogja pukul 20.00.

Seperti diketahui, tanggal 1 Maret ditetapkan sebagai Hari Besar Nasional dengan nama Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Selebrasi ini merupakan bentuk kerja sama Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) dengan Kementerian Dalam Negeri sebagai pemrakarsa usulan, Kemenpolhukam, Kemensetneg, Kemenhan, Kemensos, Kemenkum HAM, dan Kemendikbud Ristek.

Terdapat enam repertoar musik yang akan dibawakan YRO dalam selebrasi kali ini yakni Indonesia Pusaka, Tanah Airku, Sepasang Mata Bola, Mars Jogja Kembali, Jogjakarta, dan Himne Serangan Umum 1 Maret. 

“Khusus untuk Selebrasi Hari Penegakan Kedaulatan Negara ini, Ngarsa Dalem memberi dhawuh untuk mencipta satu bentuk lagu. Sehingga terciptalah Himne Serangan Umum 1 Maret ini yang menjadi Yasan Dalem Enggal Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan terinspirasi dari peristiwa bersejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 tersebut,"  kata KPH Notonegoro, penghageng (pimpinan) Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/3).

Himne Serangan Umum 1 Maret, lanjutnya, diciptakan untuk format choir dan orkestra, dengan lirik berbahasa Jawa yang terinspirasi dari Sekar Macapat Durma. Lagu tesebut mengambil konsep perpaduan idiom musik Jawa yaitu Laras Pelog Patehet Barang dengan medium musik klasik Barat. 

“Nuansa dalam lagu ini dibangun dengan maksud untuk menyampaikan rasa cemas, haru, tertantang, geram, dan bercampur rasa nasionalisme yang pada saat itu dirasakan oleh para pemimpin bangsa Indonesia dan seluruh pejuang yang sedang membela kedaulatan negara pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949,” tambahnya. 

Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY telah memulai usulan penetapan sejak tahun 2018. Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan, peristiwa Serangan Umum 1 Maret memiliki makna penting bagi penegakan dan pengakuan kedaulatan negara. 

"Karena peristiwa ini membuka mata dunia internasional bahwa Indonesia masih ada dan mampu memberikan perlawanan kepada Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia,” katanya.

Peristiwa tersebut melibatkan berbagai komponen bangsa, di antaranya para Laskar Sabrang yang berasal dari Sumatera, Sulawesi, dan Bali, rakyat biasa, pelajar, pejuang, keraton, TNI, dan Kepolisian, sehingga menjadi satu kesatuan untuk menunjukkan penegakan kedaulatan negara setelah proklamasi.

Lebih lanjut dijelaskan, selebrasi ini merupakan sarana sosialisasi tentang HPKN. Dengan kegiatan ini, diharapkan HPKN dapat semakin dikenal oleh masyarakat, dan dapat menjadi semangat untuk memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Serangan Umum 1 Maret 1949 terjadi saat ibukota Republik Indonesia berada di Yogyakarta (4 Januari 1946-28 Desember 1949) di mana Istana Kepresidenan Yogyakarta merupakan pusat kegiatan pemerintahan dan kediaman resmi kepala negara. 

Oleh karena itu, berdasarkan keterikatan, fungsi dan sejarah, Istana Kepresidenan Yogyakarta dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan selebrasi penetapan HPKN.

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM



    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini