Gudeg.net - Warga Kalurahan Muntuk, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul menggelar upacara adat Gumbreg Ageng di Lapangan Banjarharjo I, Muntuk, Dlingo, Minggu (22/5).
Upacara ini digelar sebagai wujud rasa syukur atas anugerah berupa hewan ternak yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat.
Melalui upacara Gumbregan, masyarakat berharap agar hewan ternak rajakaya (sapi, kerbau, kambing, kuda) selalu sehat, mudah berkembang biak, dan mendukung peningkatan hasil pertanian.
Rangkaian acara Gumbreg Ageng meliputi pengambilan air untuk jamasan dari tiga sendang di Kalurahan Muntuk, kemudian dibawa ke Balai Kalurahan Muntuk, untuk selanjutnya dikirab menuju tempat pelaksanaan upacara Gumbreg Ageng di Lapangan Banjarharjo I.
Dilansir oleh laman resmi Pemkab Bantul bantulkab.go.id, Minggu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, S.Sos., yang turut hadir dalam acara tersebut menuturkan, upacara adat Gumbreg Ageng nantinya diharapkan dapat menumbuhkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Bantul, baik wisatawan lokal, maupun mancanegara.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada masyarakat di Kalurahan Muntuk atas peran sertanya melestarikan budaya, salah satunya upacara adat Gumbreg Ageng.
Kalurahan Muntuk yang berpredikat sebagai salah satu Kalurahan Budaya di Kabupaten Bantul telah mengaktualisasikan dirinya sebagai lembaga kebudayaan yang kreatif, inovatif, produktif, dan menyejahterakan warganya melalui pelestarian adat budaya yang ada.
“Bantul sebagai salah satu penyangga budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta, tentu memiliki banyak warisan budaya adiluhung yang hingga saat ini masih tetap terpelihara dengan baik. Sebagai warga DIY, kita wajib mencintai budaya yang telah diwariskan kepada kita. Upacara adat Gumbreg Ageng ini penting untuk dilestarikan karena mengandung makna filosofi yang sangat mulia yang berasal dari petuah para leluhur sebagai pedoman kehidupan,” kata bupati.
Kirim Komentar