sumber: ugm.ac.id
Gudeg.net - Untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, upacara wisuda UGM kembali digelar secara luring sepenuhnya. Wisuda Program Sarjana dan Diploma Periode III Tahun Akademik 2021/ 2022 digelar di Grha Sabha Pramana, Rabu (25/5), diikuti 1.023 wisudawan.
Dilansir oleh laman ugm.ac.id, Rektor UGM Prof. Panut Mulyono menyampaikan, "Universitas Gadjah Mada mewisuda 1.023 lulusan, terdiri dari 946 lulusan Program Sarjana termasuk 3 wisudawan Warga Negara Asing, dan 77 lulusan Program Diploma termasuk 32 wisudawan dari program Diploma Empat atau Sarjana terapan."
Lebih lanjut dijelaskan, pada periode ini, jumlah wisudawan Program Sarjana yang memiliki predikat lulus Pujian sebanyak 527 lulusan (55,71%), yang berpredikat Sangat Memuaskan sebanyak 350 lulusan (37,00%).
Sementara itu untuk Program Diploma, wisudawan yang berpredikat Sangat Memuaskan sebanyak 67 orang lulusan (87,71%) dan untuk yang berpredikat Memuaskan sebanyak 7 orang lulusan (9,09%).
Pada awal masa pandemi, UGM sempat menghapuskan pelaksanaan wisuda sebelum akhirnya diselenggarakan secara daring bagi wisudawan gabungan dari sejumlah periode.
Penyelenggaraan wisuda secara daring melibatkan wisudawan dalam jumlah yang terbatas, yaitu satu wakil wisudawan dari setiap fakultas dan sekolah yang hadir secara fisik pada upacara yang digelar di Balairung UGM.
Mulai periode 2021, upacara wisuda telah kembali diselenggarakan di Ghra Sabha Pramana dengan jumlah kehadiran yang lebih besar, dengan melibatkan hingga 100 orang wakil wisudawan beserta keluarga.
Ia menyampaikan, pemerintah saat ini tengah mempersiapkan untuk menuju proses transisi dari pandemi ke endemi. Proses transisi itu juga sejalan dengan kebijakan pelonggaran-pelonggaran yang diputuskan pemerintah.
Meskipun demikian, lanjutnya, untuk menghilangkan penyakit ini akan memerlukan waktu yang panjang sehingga ia mengajak para civitas UGM berisap untuk selalu berdampingan dengan Covid-19.
"Sebagaimana disampaikan oleh pemerintah bahwa proses yang dibutuhkan menuju transisi dari pandemi ke endemi ini paling tidak memerlukan waktu enam bulan ke dapan," katanya.
Proses transisi ini, menurutnya, harus disikapi dengan lebih bijaksana, yaitu tetap selalu waspada, tidak lengah dan tetap belajar dan bekerja dengan lebih keras untuk eraih berbagai prestasi demi kemajuan bangsa.
"Berbagai terobosan dan pengalaman berharga khususnya dalam pemanfaatan teknologi selama pandemi tetap perlu terus dilakukan terutama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam beraktivitas sehari-hari," katanya.
Kirim Komentar