Gudeg.net – Setelah menggelar pameran ‘Konvergensi, Pascatradisionalisme’ setahun lalu di Galeri R.J. Katamsi ISI Yogyakarta, Srisasanti sindycate kembali menggelar pameran di tempat yang sama.
Srisasanti Syndicate dengan tiga ruangnya yakni Srisasanti Gallery, Kohesi Initiatives, dan STEM Projects mempresentasikan tiga projek berbeda di keempat lantai ruang pamer Galeri R.J. Katamsi. Ketiga presentasi tersebut dibuka secara bersamaan pada Jumat (7/7) sore.
Di lantai dasar dan lantai 1 Srisasanti Gallery dalam Sub-Values mempresentasikan karya 35 seniman-perupa lintas generasi dan 1 studio. Kohesi Initiaves dalam Intermission mempresentasikan karya 16 seniman-perupa di lantai dua, sementara 19 seniman-perupa muda melalui sowww tergabung di STEM Projects yang berada di lantai 3 Galeri RJ Katamsi.
Preserving the Legacy (kiri) – cat akrilik di atas kanvas - 180 x 250 cm - Fandi Angga Saputra- 2023. (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Dalam sambutan pengantar pameran, Kepala Galeri R.J. Katamsi Nano Warsono menuliskan ketiga pameran tersebut menghadirkan pencapaian para perupa Indonesia dari berbagai lapisan generasi yang berbeda dan cukup dikenal di Indonesia, bahkan dunia. Karya seni yang dihadirkan sangat beragam dengan tema, teknik dan gayanya masing-masing.
Seni rupa yang terus berkembang beriringan dengan kemajuan zaman menghadirkan pengalaman dan citra rasa artistik yang baru. Hal ini menjadikan seni rupa selalu terus menarik untuk diikuti.
Nano menambahkan seni rupa kontemporer sebagai salah satu bentuk hasil dari proses pencarian para perupa terus berlangsung, berkembang seiring dengan konteks zamannya. Dunia seni rupa kemudian menjadi ruang-ruang pertukaran nilai tersebut. Nilai-nilai yang tidak tunggal selalu berlapis-lapis sesuai dengan konteks ruangnya. Bisa itu nilai sosial, nilai estetis, nilai historis, nilai ekonomi, dan nilai-nilainya yang sangat bisa diperluas.
Pengunjung mengamati karya pameran STEM Project ‘sowww’ di lanta1 3 Galeri R.J. Katamsi. (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
“Pameran-pameran ini diharapkan bisa menjadi sebuah pameran dimana karya seni dilihat dengan berlapis-lapis nilai dan terjadinya “pertukaran nilai” dari karya seni ini sebagai salah satu yang menghidupkan ekosistem seni. Semakin banyak pertukaran dan lapisan nilainya, maka sebuah karya menjadi “penting”. “ papar Nano Warsono.
Untuk bisa menikmati karya-karya pengunjung bisa membeli tiket masuk pada loket yang tersedia di pintu masuk Galeri R.J. Katamsi. Pameran Sub-Values, Intermission, dan sowww di Galeri R.J. Katamsi dibuka untuk publik sejak 8 Juli hingga 13 Agustus setiap hari buka dari pukul 11.00-19.00 WIB.
Pengunjung mengamati karya pameran Subvalues di Galeri R.J. Katamsi. (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Kirim Komentar