Gudeg.net – Empat seniman-perupa muda yang masih tercatat sebagai mahasiswa ISI Yogyakarta mempresentasikan karya-karya terbarunya di G Printmaking art studio. Presentasi karya bertajuk “Suburbia” dibuka pada Sabtu (27/7) malam.
Keempat seniman tersebut adalah Angiring Lakuning Surya, Aura Azzahra, Yudi Sulistyo, dan Zakki Fuad.
Pada tataran ide-gagasan, Aura mencoba mengeksplorasinya kedalam tiga lukisan berukuran sedang dominan citraan warna merah yang membalut figur-objek dalam karya tersebut. Eksperimen dilakukan Aura pada kertas berukuran A5 dengan drawing cat air serta teknik grafis linocut.
“Saat mengajukan TOR (term of reference) pameran beberapa waktu lalu saya memberikan tantangan kepada mereka berempat. Salah satunya karya-karya yang dipresentasikan adalah karya eksperimen. Bisa dari ide-gagasan, teknik, atau apapun yang bisa ditawarkan kepada publik seni. Ternyata mereka menyanggupi. Ya sudah, silakan saja.” Jelas pemilik G Printmaking art studio Bonaventura Gunawan dalam obrolan di sela-sela pembukaan pameran.
Meskipun menawarkan karya terbaru, keempatnya mencoba keluar dari kecenderungan seniman-perupa muda hari ini dengan karya-karya pop art. Zakki mencoba menggali kenangan dan ingatan dalam karya ‘Memories’ series berukuran kecil, termasuk sebuah karya lukisan menyambung membentuk kotak kubus dengan citraan ekspresionis pada masing-masing sisi.
Pengunjung mengamati karya pada presentasi bersama “Suburbia” di G Printmaking art studio. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)
Tiga karya yang dibuat Yudi berjudul ‘Di Hingar Bingar?’, ‘Ada Sesuatu di Kerumunan’, dan ‘Parasites’ menjadi pembacaan metafora khas kaum muda hari ini : ringan, jenaka, dan penuh warna.
Surya bermain-main dalam wilayah medium dan ide-gagasan yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Selain karya ‘Potret Diri’ yang menggabungkan medium kertas, lembaran akrilik bening, dan cat akrilik, Surya juga bereksperimen dengan potongan-potongan kain kanvas yang disatukan serta membentuk objek dalam karyanya dengan menggunakan benang dalam karya berjudul ‘Roh’.
Dengan keterbasan ruang yang dimiliki, Gunawan memberikan penjelasan G Printmaking diikhtiarkan sebagai ruang presentasi karya, semacam presentasi ‘laboratorium’ seniman-perupa yang mengulik pada teknik, ide-gagasan, hingga penemuan-penemuan baru.
Dengan begitu G Printmaking tidak membatasi pada seniman atau genre seni rupa tertentu, namun menampung seluruh proses kreativitas dari seniman-perupa lintas generasi, disiplin seni rupa, dan seterusnya.
Pengunjung mengamati karya pada presentasi bersama “Suburbia” di G Printmaking art studio. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)
“Harapannya bisa saling menginspirasi, saling berbagi pengetahuan, terutama untuk seniman-perupa generasi diatasnya agar tersegarkan dengan ide-gagasan dari seniman-perupa muda hari ini.” pungkas Gunawan.
Presentasi bertajuk “Suburbia” berlangsung di G Printmaking art studio Jalan Letjen. Suprapto No.60, Ngampilan, Yogyakarta hingga 2 Agustus 2024.
Kirim Komentar