Gudeg.net – Selama semester gasal tahun ajaran 2024/2025, empat mahasiswa Program Studi Seni Murni ISI Surakarta menjalani program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Studio Grafis Minggiran, Jalan Bekelan Tirtonimolo No.2, Kasihan-Bantul.
“Ini tahun kedua Grafis Minggiran menjadi mitra program MBKM. Tahun lalu kami juga menerima 4 mahasiswa yang magang untuk program tersebut.” jelas pengurus Grafis Minggiran Lulus ‘Boli’ Setio Wantono, Selasa (10/12) siang.
Boli menjelaskan selama satu semester mereka belajar secara mandiri pada institusi pendidikan lain ataupun pada dunia industri. Peserta program MBKM menentukan sendiri target pembelajaran, output-outcome, evaluasi, dan lain-lain, sementara Grafis Minggiran menjadi mitra pendamping. Di akhir program ada evaluasi dan penilaian dari lembaga mitra yang dikonversikan setara dengan 20 satuan kredit semester (SKS) pada semester berjalan.
“Dalam program MBKM, mahasiswa magang dilibatkan langsung dalam kerja studio maupun aktivitas di luar studio mulai dari studio tour, kunjungan pameran seni, hingga ikut pada kelas seni rupa di ISI Yogyakarta.” Jelas Boli.
Keseluruhan program tercatat dalam booklogs yang dibuat secara periodik (harian, mingguan, bulanan) sebagai laporan sekaligus bahan evaluasi atas program MBKM yang diikutinya. Dengan adanya booklogs tersebut progres mahasiswa MBKM bisa terukur.
“Dari pengalaman tahun lalu, pelaksanaan MBKM kali ini lebih tertata. Kita terapkan tertib-disiplin dalam banyak hal. Mereka tetap belajar secara mandiri, namun kita tetap memberikan arahan dan pendampingan sehingga target yang telah mereka tetapkan bisa tercapai sesuai dengan rencananya.” jelas Boli.
Dalam kerja studio seluruh teknik seni grafis mulai dari teknik cetak datar, teknik cetak dalam, teknik cetak tinggi, teknik cetak saring, maupun pengetahuan seni rupa secara luas dipelajari dengan pendampingan dari Grafis Minggiran.
“Di akhir program MBKM bulan Januari 2025 nanti keempat mahasiswa tersebut akan mempresentasikan karya terbaiknya. Saat ini kebetulan mereka terlibat dalam penyelenggaraan acara workshop seni grafis dengan teknik drypoint untuk umum. Keseluruhan acara mereka yang meng-organize. Ini bisa menjadi pengalaman dan pengetahuan baru bagaimana mereka merencanakan dan menjalankan sebuah acara seni rupa.” imbuh Boli
Dalam workshop sebanyak delapan mahasiswa seni grafis mengikuti workshop teknik cetak grafis drypoint di Studio Grafis Minggiran, sementara mahasiswa program MBKM menjadi panitia acara tersebut.
Ketua pelaksana workshop R Dewa Mahendra, menjelaskan dalam workshop drypoint tersebut menggunakan medium cetak kain (fabric).
“Selain untuk memberikan pengalaman baru, ini menjadi eksplorasi medium cetak yang memungkinkan untuk pengaplikasian teknik drypoint untuk barang-barang industri semisal merchandise. Prinsipnya selagi mediumnya datar dan masih memungkinkan untuk dicetak dengan roller press kita coba. Untuk saat ini menggunakan kain (fabric) yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan barang sehari-hari.” jelas Dewa.
Dengan melibatkan mahasiswa dalam penyelenggaraan acara secara keseluruhan, ini menjadi upaya regenerasi di Studio Grafis Minggiran.
“Adanya workshop tersebut keempat mahasiswa magang tersebut bisa belajar aspek lain dalam seni grafis tidak semata-mata tentang teknik yang sudah mereka pelajari. Grafis Minggiran sendiri berharap mahasiswa program MBKM ISI Surakarta bisa menyerap sebanyak-banyak pengetahuan untuk kemudian dibagikan pengalaman tersebut kepada teman-temannya di kampus mereka. Sampai saat ini mahasiswa program MBKM tahun lalu masih sering berkunjung bahkan menginap di Grafis Minggiran. Diluar program MBKM kita masih bisa terus sharing, itu harapannya.” pungkas Boli.
Kirim Komentar