Rencana dibukanya jalur internasional Jogja-Kuala Lumpur awal bulan depan (01/02)
oleh maskapai Malaysia Airlines disambut suka cita oleh Asosiasi Biro Perjalanan
Wisata (Asita) DIY yang merupakan pihak yang terlibat langsung dengan kunjungan
wisatawan ke Kota Gudeg, Jogja.
Dihubungi GudegNet (14/01), Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) DIY
Mahidin A Desky menyatakan senang dengan dibukanya jalur internasional Jogja-Kuala
Lumpur yang memberikan peluang untuk mendatangkan turis mancanegara ke Jogja.
"Saya secara pribadi maupun mewakili Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita)
merasa senang dan gembira dengan dibukanya jalur internasional tersebut (Jogja-Kuala
Lumpur-red) yang memberikan peluang untuk mendatangkan turis mancanegara ke Jogja,"
jelas Desky kepada GudegNet.
Namun, keberhasilan program tersebut tidak akan serta merta akan terjadi jika
tidak ada dukungan dari pihak-pihak terkait khususnya dari pihak pemerintah selaku
regulator yang membuat kebijakan perihal kepariwisataan di Jogja.
"Dibukanya jalur ini tidak akan begitu saja berhasi jika tidak ada koordinasi
dan sinergi dari pihak-pihak yang berkaitan dengan pariwisata itu sendiri. Pihak
tersebut tidak hanya pihak operator dan swasta saja, namun pemerintah juga berperan
penting karena sebagai regulator yang membuat kebijakan tentang kepariwisataan
Jogja," ucapnya.
Lebih lanjut, Desky juga mengharap kepada pemerintah agar nantinya penerbangan
tersebut tidak hanya dipenuhi oleh turis asing yang datang ke Jogja saja, namun
seharusnya juga sebaliknya yakni ada masyarakat Jogja yang pergi ke Malaysia juga.
Hal itu dapat terjadi jika pemerintah memberikan pembebasan fiskal minimal 50%
agar masyarakat lebih dipermudah untuk pergi ke Malaysia.
"Saya juga mengharap agar pemerintah nantinya memberikan pembebasan fiskal minimal
50% agar masyarakat lebih dipermudah untuk pergi ke Malaysia. Karena seharusnya
ada balance antara wisatawan yang datang dan pergi ke Malaysia," katanya.
Agar penerbangan internasional ini dapat bertahan lama, Desky juga meminta agar
pihak operator maskapai penerbangan dan biro perjalanan wisata (tour & travel) di Jogja tidak seenaknya membuat tarif bagi wisatawan pada awal penerbangan
ini dibuka.
Kirim Komentar