![](/images/upload/demo_bbm_ugm.jpg)
Senin (19/05), BEM Seluruh Indonsia (BEM SI) kembali menggelar aksi keprihatinan atas nama rakyat Indonesia terhadap rencana pemerintah menaikan harga BBM awal juni mendatang serta naikan harga bahan pokok yang kian membuat rakyat resah.
Di Yogyakarta, aksi ini dilakukan oleh tiga universitas yakni UGM, UNY, dan UNWAMA yang dilakukan di depan Kantor Pertamina Unit Pemasaran IV cabang, Jalan P. Mangkubumi Yogyakarta.
Dalam demo ini, para demonstran juga mengkritisi dan mempertanyakan peran dan andil pertamina sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang sudah berumur 50 tahun ini terhadap bangsa Indonesia.
"50 tahun Pertamina Dedikasikan Bagimu Negri, itu hanya bohong belaka yang ada hanyalah dekikasi untuk menyengsarakan rakyat Indonesia" kata koordinator aksi, Unggul Sudrajat.
Para mahasiswa memberikan tuntutan tolak kenaikan BBM, menuntut pemerintah melakukan penghematan anggaran. Selain itu para demonstran juga mendesak pemerintah untuk menuntaskan Tujuh Gugatan Rakyat (Tugu Rakyat): Nasionalisasi aset-aset strategis bangsa, wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi rakyat, tuntaskan kasus BLBI dan korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya, kembalikan kedaulatan bangsa pada sektor pangan, ekonomi dan energi, jaminan ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat, tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan, selamatkan lingkungan dan tuntaskan kasus lumpur Lapindo Brantas.
Setelah sekitar 45 menit melakukan orasi dan tidak ditanggapi oleh pihak Pertamina, rombongan demonstran membubarkan diri dengan tertib.
Rencananya, para demonstran juga akan menggelar aksi serupa untuk memperingati 10 tahun kelahiran Reformasi pada tanggal 21 Mei 2008 yang akan datang.
Kirim Komentar