Seni & Budaya

Gamelan, Simphoni Kedua Setelah Orkestra

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Gamelan, Simphoni Kedua Setelah Orkestra

Sapto RaharjoSetelah puluhan tahun bergelut dengan gamelan yang membawanya berkeliling dunia, seniman kontemporer Sapto Raharjo mengemukakan bahwa instrumen gamelan adalah simphoni kedua di dunia setelah orkestra. Untuk itu, berbagai cara harus ditempuh untuk melestarikan dan mengembangkan budaya asli Indonesia ini khususnya dalam percaturan dunia.

"Ternyata, setelah beberapa kali ke luar negeri, saya baru tahu bahwa gamelan merupakan simphoni kedua di dunia setelah orkestra. Hal luar biasa ini harus kita sikapi dengan melestarikan dan mengembangkan budaya ini," kata Sapto Raharjo kepada GudegNet di kediamannya, Jl. Gayam 16, Yogyakarta (09/07).

Menurut mbah Sapto, panggilan akrab Sapto Raharjo, pelestarian gamelan dapat dilakukan dengan memperkenalkan gamelan kepada generasi muda serta pembinaan terhadap mereka dengan dukungan dari berbagai.

"Gamelan harus diperkenalkan kepada generasi muda. Jika tidak dikenalkan, mana mungkin mereka akan suka. Tak kenal maka tak sayang. Di komunitas Gayam 16 ada beberapa kegiatan budaya khusus untuk youngsters seperti rembug budaya, kursus, dll," tegasnya.

Saat ini, komunitas Gayam 16 mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang memberikannya tempat untuk menggelar sejumlah kegiatan budaya dengan memanfaatkan salah satu gedung di Balai Kota Yogyakarta sebagai tempat untuk kegaiatan rutin mereka.

Rencana terdekat Sapto Raharjo untuk memperkenalkan gamelan kepada generasi muda adalah dengan menempatkan instrumen yang umumnya terbuat dari perunggu dan kuningan ini di Taman Pintar sebagai wahana belajar anak-anak. Menurutnya, hal ini telah dibicarakan dan disetujui oleh pihak Pemkot, namun harus menunggu penyelesaian beberap bangunan di sana.

"Ke depan, saya ingin menempatkan gamelan di Taman Pintar. Jadi di sana tidak hanya ada robot dan komputer, tapi juga gamelan," katanya sambil tertawa.

Sapto Raharjo adalah seorang seniman yang identik dengan gamelan. Tak hanya gamelan tradisi, Sapto juga melakukan ekplorasi gamelan dengan menggunakan teknologi modern seperti komputer dan synthesizer. Perannya bagi perkembangan gamelan semakin jelas ketika ia membuat festival internasional "Yogyakarta Gamelan Festival" pada tahun 1995.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini