![Jogja Tattoo Convention 2008 - KKF Jogja Tattoo Convention 2008 - KKF](/images/upload/tatokkf.jpg)
"Ditato ga sakit kok, bener," kata Toklo yang pada saat bersamaan betis kirinya masih dihujami jarum tato.
Aneh benar, tapi itulah yang terjadi. Toklo yang hingga kini telah mengoleksi dua buah tato di dada dan punggungnya bergegas menuju Kedai Kebun ketika mendengar akan ada demo tato. Lumayan buat nambah tato, gratisan pula.
"Saya suka aja sama tato, lebih ke seninya. Makanya pas dengar akan ada demo tato di KKF saya langsung ke sini," ujarnya dengan santai sambil sesekali melongok betisnya yang kini telah bergambar.
Setelah tato ketiganya selesai nanti, Toklo bahkan telah berencana menambah koleksinya hingga ke seluruh tubuhnya. Namun ketika ditanya untuk membuat tato di wajah, dia belum ada rencana untuk membuat tato di wajah.
"Setelah yang ketiga ini, saya akan nambah lagi nanti biar sampai seluruh tubuh. Kalau di wajah, saya belum berencana untuk itu, tubuh dulu aja, "jawabnya enteng sembari kembali melihat tato bergambar kupu-kupu di betisnya yang mulai berbentuk.
Masih penasaran dengan pemuda tanpa rasa sakit ini, GudegNet kembali menanyakan perihal rasa sakit yang biasa muncul usai membuat tato. Sekali lagi ia menegaskan bahwa dirinya tidak merasakan rasa sakit itu usai membuat tato.
"Nggak sakit juga kok setelahnya. Menurut saya sih tergantung sama ketahanan tubuh orang. Kalau saya sih tidak sakit," jawab pecinta tato yang sampai kapanpun tak akan menghapus tatonya itu.
Toklo adalah satu dari puluhan orang dari berbagai daerah yang hadir dalam Jogja Tattoo Convention 2008 yang diadakan oleh Dinas Kesehatan DIY, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY dan Kedai Kebun Forum (KKF) di Kedai Kebun Forum (KKF) pada 13 Agustus 2008.
Acara tersebut dilatarbelakangi oleh perlunya seluruh pihak dalam memperhatikan tata cara pembuatan tato yang steril agar terhindar dari infeksi dan sejumlah penyakit menular lainnya seperti hepatitis hingga HIV/AIDS.
Kirim Komentar