Gudeg.net- Memasuki Gedung Serbaguna Kentungan terdengar suara meletup-letup yang cukup nyaring terdengar dan ternyata suara tersebut berasal dari mesin alat penghapus tato.
Beberapa orang dengan penuh tato ditangan serta bagian tubuh lainnya sedang meringis menahan rasa sakit ketika mesin yang berbetuk mirip alat tembak tersebut dengan mengeluarkan sinar laser berwarna kuning dan hijau.
Direktur Islamic Medical Service (IMS) Imron Faizin mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari program IMS memberi pelayanan Penghapusan Tato bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Alhamdulillah banyak dari saudara-saudara kita telah mendapatkan hidayah, mereka yang awalnya mentato demi alasan tertentu saat ini telah hijrah dengan niat menghapus tato pada bagian tubuhnya,” ujarnya saat ditemui di lokasi penghapusan tato, Kamis (17/10).
Imron menjelaskan, program penghapusan tato ini diselenggarakan tanpa biaya sepeserpun atau gratis. Para warga hanya diiwajibkan untuk mengiisi formulir untuk melakukan tes kesehatan terlebih dahulu. Tes kesehatan meliputi jasmani agar dapat diketahui apakah peserta mengidap HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, dan harus bebas diabetes.
“Pengecekan ini wajib dilakukan karena penghapusan tato berhubungan dengan daya tahan tubuh, terutama ketika sinar laser menembak kebagian kuli, peserta akan pingsan bila kondisi tubuhnya sedang tidak baik,” jelasnya.
Islamic Medical Service (IMS) telah membuka layanan mengapus tato disejumlah daerah seperti Jakarta, Lampung, Palembang, Yogyakarta dan akan berakhir di Pulau Lombok NTB.
Proses penghapusan tato seluruhnya bergantung pada ketebalan tinta dan warna yang tertanam dalam kulit. Untuk tinta berwarna coklat atau hitam hanya diperlukan dua kali penambakan laser untuk dapat hilang.
“Yang tersulit adalah tato dengan warna hijau atau paduan warna apalagi sudah terblock dalam kullit, itu membutuhkan 15 kali penembakan laser secra rutin,”
Pada awalnya panitia hanya menargetkan sekitar 50 orang warga namun berjalannya acara jumlah peserta tembus 76 orang.
Fitra Basriansyah warga asal Kalimantan yang telah lama menetap di Yogyakarta mengutarakan alasannya menghapus tato, karena hendak menikah dalam waktu dekat ini.
“Sudah lama saya ingin menghapus tato yang ada di lengan ini namun untuk hapus tato diperlukan biaya mahal sekali dan ketika mengetahui ada program ini, saya langsung mendaftarkan diri,” tuturnya.
Fitra juga bercerita bahwa, menghapus tato lebih sakit dari pada saat membuatnya dan ia menyesali telah merajah bagian tubuhnya dengan tato.
“Saya menyesal telah mentato bagina tubuh saya, terlebih saat hendak menikah seperti ini tapi dengan program ini tato saya berhasil hilang walau belum seluruhnya,” tutur pria asli Martapura itu.
Menghapus tato adalah layanan yang mahal. Di beberapa kota besar seperti Balikpapan, Sumatera, Surabaya, Solo, Jakarta dan sekitarnya per satu centimeter bisa sampai Rp 500 ribu.
Dengan program Penghapusan Tato Gratis ini diharapkan dapat merubah pemikiran orang yang belum bertato untuk mengurungkan niatnya.
Kirim Komentar