Tersebutlah cerita cinta dua anak manusia pada jaman kerjaan Prambanan yang masih melegenda hingga saat ini. Raja Prambanan mempunyai seorang putri yang cantik bernama Roro Jonggrang. Kecantikan Roro Jonggrang sudah terkenal hingga banyak pangeran yang ingin menikahinya.
Suatu hari, kerajaan Prambanan dikagetkan dengan serangan dari Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh pemuda tampan bernama Bandung Bondowoso. Dalam peperangan itu, Kerajaan Prambanan pun kalah. Sejak saat itu kerajaan Prambanan menjadi jajahan kerjaaan Pengging.
Bandung Bondowoso tertarik dengan kecantikan Roro Jonggrang sewaktu Bandung Bondowoso menarik upeti di kerajaan Prambanan. Dan pada saat itu juga Bandung Bondowoso meminang Roro Jonggrang untuk menjadi istrinya. Roro Jonggrang awalnya menolak, tapi akhirnya ia bersedia dinikahi oleh Bandung Bandowoso dengan syarat bahwa Bandung Bondowoso harus membuatkan seribu candi dalam waktu semalam untuk Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso pun menerima tantangan Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso meminta bantuan para jin untuk membuat seribu candi. Roro Jonggrang khawatir pembangunan candi itu akan selesai. Akhirnya Roro Jonggrang meminta dayang-dayangnya untuk menumbuk alu seolah-olah hari sudah pagi. Ayam pun berkokok. Para jin berhamburan, Bandung Bondowoso tak dapat menahan mereka. Akhirnya pembuatan candi tidak selesai.
Bandung Bondowoso marah karena tahu Roro Jonggrang telah berbuat curang. Dikutuklah Roro Jonggrang untuk melengkapi candi yang keseribu. Petir dan kilat menyambar-nyambar ke arah Roro Jonggrang, dan jadilah candi di tempat Roro Jonggrang berdiri dan candi itu terkenal dengan sebutan Candi Prambanan.
Legenda dua anak manusia ini akan dipentaskan oleh mahasiwa Unit Kegiatan mahasiswa Tari yang berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Karawitan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober 2008 pukul 19.00 WIB ini akan mengambil lokasi out door di pelataran depan hall kampus 3 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
"Kita mau bikin sendratari yang beda dari biasanya. Kalau Sendratari Ramayanan itu sudah biasa. Jadi kita mau menampilkan sesuatu yang baru," jelas Teresia Asti Seliastuti selaku Ketua Divisi Panggung. Sendratari yang akan melibatkan lebih dari 100 orang pemain ini akan diselingi adegan humor dari para pemain. "Dari awal sampai akhir nanti ceritanya serius. Tapi kita mengkreasikan dengan sesuatu yang beda yaitu dengan menyelipkan adegan humor," tambahnya.
Harapan untuk suksesnya acara ini memang menjadi keinginan yang besar bagi para panitia dan para pemain. "Kita juga ingin, mahasiswa tau akan kebudayaan sendiri, cerita rakyat dari negeri sendiri dan akhirnya nantii bisa juga ikut berpartisipasi melestarikan budaya bangsa sendiri," jelasnya bijak.
Sendratari ini diadakan untuk umum. Semua orang boleh menonton dan gratis pula. Karena tujuan awalnya yang ingin menjembatani mahasiswa dengan kebudayaan Indonesia, maka pihak panitia memutuskan untuk tida memungut biaya apa pun dari penonoton.
Semoga acara ini dapat dinikmati dan diterima oleh kaum muda khususnya mahasiswa agar budaya kita semakin bisa bertahan menjadi identitas bangsa.
Suatu hari, kerajaan Prambanan dikagetkan dengan serangan dari Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh pemuda tampan bernama Bandung Bondowoso. Dalam peperangan itu, Kerajaan Prambanan pun kalah. Sejak saat itu kerajaan Prambanan menjadi jajahan kerjaaan Pengging.
Bandung Bondowoso tertarik dengan kecantikan Roro Jonggrang sewaktu Bandung Bondowoso menarik upeti di kerajaan Prambanan. Dan pada saat itu juga Bandung Bondowoso meminang Roro Jonggrang untuk menjadi istrinya. Roro Jonggrang awalnya menolak, tapi akhirnya ia bersedia dinikahi oleh Bandung Bandowoso dengan syarat bahwa Bandung Bondowoso harus membuatkan seribu candi dalam waktu semalam untuk Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso pun menerima tantangan Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso meminta bantuan para jin untuk membuat seribu candi. Roro Jonggrang khawatir pembangunan candi itu akan selesai. Akhirnya Roro Jonggrang meminta dayang-dayangnya untuk menumbuk alu seolah-olah hari sudah pagi. Ayam pun berkokok. Para jin berhamburan, Bandung Bondowoso tak dapat menahan mereka. Akhirnya pembuatan candi tidak selesai.
Bandung Bondowoso marah karena tahu Roro Jonggrang telah berbuat curang. Dikutuklah Roro Jonggrang untuk melengkapi candi yang keseribu. Petir dan kilat menyambar-nyambar ke arah Roro Jonggrang, dan jadilah candi di tempat Roro Jonggrang berdiri dan candi itu terkenal dengan sebutan Candi Prambanan.
Legenda dua anak manusia ini akan dipentaskan oleh mahasiwa Unit Kegiatan mahasiswa Tari yang berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Karawitan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Acara yang akan diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober 2008 pukul 19.00 WIB ini akan mengambil lokasi out door di pelataran depan hall kampus 3 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
"Kita mau bikin sendratari yang beda dari biasanya. Kalau Sendratari Ramayanan itu sudah biasa. Jadi kita mau menampilkan sesuatu yang baru," jelas Teresia Asti Seliastuti selaku Ketua Divisi Panggung. Sendratari yang akan melibatkan lebih dari 100 orang pemain ini akan diselingi adegan humor dari para pemain. "Dari awal sampai akhir nanti ceritanya serius. Tapi kita mengkreasikan dengan sesuatu yang beda yaitu dengan menyelipkan adegan humor," tambahnya.
Harapan untuk suksesnya acara ini memang menjadi keinginan yang besar bagi para panitia dan para pemain. "Kita juga ingin, mahasiswa tau akan kebudayaan sendiri, cerita rakyat dari negeri sendiri dan akhirnya nantii bisa juga ikut berpartisipasi melestarikan budaya bangsa sendiri," jelasnya bijak.
Sendratari ini diadakan untuk umum. Semua orang boleh menonton dan gratis pula. Karena tujuan awalnya yang ingin menjembatani mahasiswa dengan kebudayaan Indonesia, maka pihak panitia memutuskan untuk tida memungut biaya apa pun dari penonoton.
Semoga acara ini dapat dinikmati dan diterima oleh kaum muda khususnya mahasiswa agar budaya kita semakin bisa bertahan menjadi identitas bangsa.
Kirim Komentar