Perkembangan jiwa seorang anak ada di tangan guru, disamping peran dari orang tua. Sebagian besar waktu anak dihabisakan di sekolah dan bertemu dengan para guru dalam proses belajar mengajar. Tuntutan pendidikan yang ada pada saat ini membuat anak terbebani untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya sampai tanpa sadar perkembangan jiwa anak kurang terperhatikan secara wajar.
Dilain pihak, guru yang menyampaikan ilmu pengetahuan juga dituntut menyelesaikan target pelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Situasi seperti inilah yang ,membuat guru sering memberikan perhatian lebih pada materi bukan pada cara dan sarana penyampaian materi tersebut. Banyak pendekatan, strategi, metode dan teknik telah di tempuh namun proses belajar mengajar tetap dirasa belum efektif. Efektif di sini tidak semata-mata berarti target materi dapat tercapai, namun juga anak merasa senang mengikuti pelajaran.
Melihat kebutuhan ini, Kanisius Language Learning Centre (LLC) mengadakan sebuah workshop dengan tema "Classroom Management : Live Up Your Class!" pada tanggal 22 November 2008 di Ruang Kepodang Penerbit Kanisius Deresan Yogyakarta dengan pembicara tingakt internasional dan anggota tim penyusun kurikulum tingkat sekolah, Itje Chodidjah.
Pengajar dirasa perlu untuk menerapkan proses belajar mengajar yang menyenangkan. Proses ini meliputi bagaimana menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, menerapkan cara mengajar yang menarik dengan menggunanakan media yang memadai. "Seorang guru yang baik adalah guru yang mau terbuka dengan apa saja. Maka ia bisa kita sebut sebagai guru yang pintar. Jangan mengajar bahasa Inggris tidak pakai alat peraga, harus ada alat peraga yang diupegang oleh guru dalam penyampaian materinya," ujar Itje Chodidjah.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua lapisan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Diharapkan pula, kelas-kelas yang dipakai sebagai proses belajar mengajar dapat tetap hidup tanpa adanya kecemasan dan ketakutan dalam mengahadapi pelajaran untuk si anak didik sendiri.
Dilain pihak, guru yang menyampaikan ilmu pengetahuan juga dituntut menyelesaikan target pelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Situasi seperti inilah yang ,membuat guru sering memberikan perhatian lebih pada materi bukan pada cara dan sarana penyampaian materi tersebut. Banyak pendekatan, strategi, metode dan teknik telah di tempuh namun proses belajar mengajar tetap dirasa belum efektif. Efektif di sini tidak semata-mata berarti target materi dapat tercapai, namun juga anak merasa senang mengikuti pelajaran.
Melihat kebutuhan ini, Kanisius Language Learning Centre (LLC) mengadakan sebuah workshop dengan tema "Classroom Management : Live Up Your Class!" pada tanggal 22 November 2008 di Ruang Kepodang Penerbit Kanisius Deresan Yogyakarta dengan pembicara tingakt internasional dan anggota tim penyusun kurikulum tingkat sekolah, Itje Chodidjah.
Pengajar dirasa perlu untuk menerapkan proses belajar mengajar yang menyenangkan. Proses ini meliputi bagaimana menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, menerapkan cara mengajar yang menarik dengan menggunanakan media yang memadai. "Seorang guru yang baik adalah guru yang mau terbuka dengan apa saja. Maka ia bisa kita sebut sebagai guru yang pintar. Jangan mengajar bahasa Inggris tidak pakai alat peraga, harus ada alat peraga yang diupegang oleh guru dalam penyampaian materinya," ujar Itje Chodidjah.
Workshop ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi semua lapisan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Diharapkan pula, kelas-kelas yang dipakai sebagai proses belajar mengajar dapat tetap hidup tanpa adanya kecemasan dan ketakutan dalam mengahadapi pelajaran untuk si anak didik sendiri.
Kirim Komentar