www.gudeg.net, Yogyakarta - Fakultas Film dan Televisi Institut kesenian Jakarta (FFTV-IKJ) bekerja sama dengan CinemadaMare Italia menggelar International Documentary Workshop. Kerjasama ini didukung pula oleh Pusat Pengembangan perfilman (Pusbang Film) Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, dan ISI Yogyakarta.
Bertema Java: Tradition and Creativity, acara ini digelar pada tanggal 5 hingga 16 Juni 2017. CinemadaMare sendiri adalah sebuah organisasi yang memiliki program rutin tahunan menggelar festival film internasional yang berkeliling dari satu negara ke negara lainnya.
Tahun ini, merupakan tahun pertama CinemadaMare menghadirkan 10 filmmaker dari 8 negara ke Indonesia. Para filmmaker ini telah melalui proses seleksi. Para film maker ini berasal dari Kolombia, Rusia, Bulgaria, Spanyol, Portugal, Italia, Singapura dan Hongkong.
Kegiatan ini berlangsung di dua kota, yaitu Jakarta dan Yogyakarta. Di Jakarta, dilangsungkan program masterclass yang berlangsung pada 5 dan 6 Juni 2017. Program yang kedua, workshop film dokumenter diselenggarakan di Yogyakarta, tanggal 7 sampai 15 Juni 2017.
Selama di Yogyakarta, para akan peserta menggali lebih jauh dengan membuat film dokumenter tentang Jawa, bagaimana tradisi yang ada, dan bagaimana kebudayaan yang lahir, serta masyarakatnya yang penuh kreatifitas.
Para mentor yang menguasai materi tentang Yogyakarta telah siap menemani para peserta. Mentor-mentor tersebut diantaranya adalah para pengajar FFTV IKJ, pengajar Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, dan seniman-seniman lokal.
Kegiatan ini merupakan sebuah momentum untuk memeperkenalkan Budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta, ketika para filmmaker dari berbagai negara bertemu dan berkolaborasi membuat film dokumenter yang mengangkat nilai-nilai budaya di khususnya di Yogyakarta.
Suryana Paramita, Wakil Dekan Bidang Kerjasama Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta mengatakan bahwa kerjasama ini akan berdampak positif bagi generasi muda perfilman Indonesia.
“Dengan adanya ikatan kerjasama yang kuat antara lembaga pemerintah dengan lembaga film di Indonesia, generasi muda perfilman indonesia akan memiliki kesempatan yang lebih cerah dalam menciptakan karya-karya film ke depan. Tentu saja dengan tetap memelihara hubungan baik dengan organisasi perfilman dunia,” kata Suryana.
Kirim Komentar