Kaum lansia atau lanjut usia sering kali dipandang sebagai kaum yang tak lagi berkualitas dan produktif. Namun siapa yang menyangka bahwa lebih dari separuh dari 150 orang terkaya di Indonesia adalah orang yang masuk dalam golongan lansia atau berumur di atas 60 tahun.
"Dari 150 orang terkaya di Indonesia, 87 orang tersebut umurnya telah lebih dari 60 tahun. Itu berarti mereka telah memasuki usia lanjut," kata Titus K. Kurniadi, Ketua Umum Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) di sela Seminar Biologi Kesehatan di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta (02/12).
Titus --yang tahun ini telah menginjak usia ke-71-- mengatakan bahwa dari seluruh lansia yang ada di Indonesia, sebagian besar diantaranya masih memiliki peran yang penting dalam kehidupan sebuah keluarga.
"Dari 18 juta lansia di Indonesia, 57 persen diantaranya masih sebagai kepala keluarga yang berperan aktif dalam menghidupi keluarganya, sekitar 25 persen menderita sakit, dan sisanya tinggal menunggu waktu," tambahnya.
Pada tahun 2020 mendatang, kaum lansia di Indonesia diperkirakan akan mencapai angka yang cukup besar yakni sekira 11,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Bahkan di negara maju, jumah kaum lansia bisa mencapai sekira 20 persen dari total populasinya.
"Tahun 2020 nanti, lansia di Indonesia diperkirakan akan mencapai 27, 5 juta jiwa atau sekitar 11,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Kalau di negara maju malah bisa mencapai 20 persen," ujarnya.
Populasi yang tidak sedikit ini mendorong didirikannya Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) pada 29 Mei 2000 lalu. Lembaga ini bertujuan untuk menjadikan kaum lanjut usiamenjadi kaum yang tetap berkualitas berkualitas, mandiri, produktif dan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, kelompok dan masyarakat.
"Dari 150 orang terkaya di Indonesia, 87 orang tersebut umurnya telah lebih dari 60 tahun. Itu berarti mereka telah memasuki usia lanjut," kata Titus K. Kurniadi, Ketua Umum Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) di sela Seminar Biologi Kesehatan di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta (02/12).
Titus --yang tahun ini telah menginjak usia ke-71-- mengatakan bahwa dari seluruh lansia yang ada di Indonesia, sebagian besar diantaranya masih memiliki peran yang penting dalam kehidupan sebuah keluarga.
"Dari 18 juta lansia di Indonesia, 57 persen diantaranya masih sebagai kepala keluarga yang berperan aktif dalam menghidupi keluarganya, sekitar 25 persen menderita sakit, dan sisanya tinggal menunggu waktu," tambahnya.
Pada tahun 2020 mendatang, kaum lansia di Indonesia diperkirakan akan mencapai angka yang cukup besar yakni sekira 11,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Bahkan di negara maju, jumah kaum lansia bisa mencapai sekira 20 persen dari total populasinya.
"Tahun 2020 nanti, lansia di Indonesia diperkirakan akan mencapai 27, 5 juta jiwa atau sekitar 11,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Kalau di negara maju malah bisa mencapai 20 persen," ujarnya.
Populasi yang tidak sedikit ini mendorong didirikannya Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) pada 29 Mei 2000 lalu. Lembaga ini bertujuan untuk menjadikan kaum lanjut usiamenjadi kaum yang tetap berkualitas berkualitas, mandiri, produktif dan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Kirim Komentar