Evakuasi hari kedua, Jumat (16/06), terhadap bunker di Kaliadem yang tertimbun
material pasir dan batu yang dimuntahkan bersamaan dengan awan panas yang terjadi
Rabu (14/06) dilanjutkan dimulai pukul 07.30 WIB. Evakuasi tersebut langsung dapat
menemukan jenazah Warjono, warga Kopeng Kepuharjo Cangkringan, setelah enam tim
SAR masuk ke dalam bunker.
Warjono merupakan relawan yang tergabung dalam kelompok Palem (Paguyuban Lereng Merapi). Selanjutnya jenazah langsung dilarikan ke RS Dr. Sarjito Yogyakarta untuk selanjutnya dilakukan otopsi. Evakuasi terhadap jenazah ke dua dilanjutkan namun evakuasi ini sempat terhenti sekitar pukul 07.45 WIB karena muncul awan panas yang besar dan demi keselamatan tim maka tim diperintahkan untuk meninggalkan lokasi evakuasi.
Namun karena awan panas pecah begitu sampai ke hulu sungai Gendol dan tidak sempat menjangkau tempat evakuasi, maka tim melanjutkan untuk evakuasi jenazah Sudarwanto alias Keteng relawan Artha Graha Warga Sentolo Kulon Progo. Jenazah ini ditemukan pukul 07.50 WIB.
Dengan demikian yang ditemukan dalam bunker Kaliadem yang tertimbun material Gunung Merapi berjumlah 2 orang dan operasi diakhiri dengan keberhasilan menemukan 2 orang yang sudah meninggal dunia dalam keadaan gosong dan kulit mengelupas. Keadaan jenazah saat ditemukan dalam posisi meringkuk dengan posisi terpisah. Sedangkan pasir dan batu masuk ke dalam bunker menghantam pintu bunker dan sempat mengubur jenazah Warjono sehingga saat jenazah ditarik tangan sempat terlepas dari badan.
Sebelumnya perjalanan evakuasi juga menemukan beberapa barang milik korban diantaranya pesawat HT, 2 buah kaset tape recorder, tas pinggang besar milik Suwarjono alias Kepeng dan lampu penerang. Selesai evakuasi bunker kemudian disemprot dengan air yang telah disiapkan oleh Tim Rescue Sleman dengan dua buah tangki air untuk mendinginkan bunker dari hawa panas yang masih terasa.
Kirim Komentar