Status jumlah pembatalan kunjungan wisatawan mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) sampai dengan akhir bulan Juni 2006, diperkirakan mencapai 60% atau sebesar 333 wisman. Adapun negara asal wisatawan mancanegera tersebut adalah Jepang, Belanda, Perancis, Jerman, dan Korea Selatan. Hal ini terjadi sebagai akibat dari bencana gempa yang melanda wilayah Jogja dan sekitarnya (Sabtu, 27/05, pk 05.55 WIB).
Dunia pariwisata untuk wilayah DIY & Jateng menjadi lumpuh untuk sementara waktu hingga berbagai macam sarana dan prasarana pariwisata pulih kembali. Bandara Internasional Adisucipto termasuk salah satu fasilitas yang mengalami kerusakan yang cukup parah. Bandara ditutup semenjak hari terjadinya gempa yang berkekuatan 5,9 skala Richter sehingga menyebabkan kerusakan pada landasan pacu, tepatnya terdapat keretakan di 4 titik di landasan pacu dan juga ruang tunggu yang mengalami kerusakan pada bagian atap.
Hingga hari Minggu (28/05), bandara ini hanya dibuka untuk pesawat jenis Hercules yang difungsikan untuk mempercepat arus bantuan kemanusiaan dan evakuasi korban gempa bumi. Untuk pesawat komersial dialihkan ke Bandara Adisumarmo di Solo dan Achmad Yani di Semarang. Namun, mulai Senin (29/05) Bandara Adisucipto sudah dibuka untuk umum kembali.
Sebagian besar fasilitas perbelanjaan di Kota Yogyakarta mengalami kondisi yang memprihatinkan. Tercatat dua mal baru yakni Saphir Square dan Ambarukmo Plaza mengalami kerusakan yang cukup fatal hingga menyebabkan ditutupnya kedua fasilitas ini. Mal Malioboro juga mengalami kerusakan, namun kondisinya tidak separah kedua mal baru tersebut
Kirim Komentar