Kekerasan terhadap perempuan telah terjadi sejak lama. Hal itu terjadi ketika perempuan diposisikan sebagai makhluk yang lemah dan tidak berdaya oleh budaya patriarkhi. Seharunya, perempuan tidak dapat dibatasi oleh budaya patriarkhi dan kebijakan-kebijakan yang masih bias gender.
"Apabila lima bentuk ketidakadilan masih tertanam pada masyarakat kekerasan, diskriminasi, sub-ordinat, beban ganda, dan marginal, maka ketidakadilan dan kekerasan akan terus terjadi," ungkap Hikmah Diniah Ketua Panitia Aliansi We Can Campaign Indonesia Region Jawa II, dalam aksi yang digelar di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret (10/12).
Dalam aksi ini, ratusan orang yang hadir menuntut adanya kerja sama antara laki-laki, perempuan dan transgender, melakukan perubahan awal dari diri sendiri dan kemudian ke komunitas-komunitas, melakukan penguatan kerja-kerja jaringan yang terarah dan terkonsep baik, melakukan sosialisasi tentang ketidakadilan gender, melakukan sosialisasi terhadap bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan, menuntut adanya kebijakan hukum terhadap perempuan dan menuntut adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkeadilan gender.
Menurut Hikmah, kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengakhiri dan menghentikan bentuk-bentuk kekerasan dan mengakibatkan kekerasa terhadap perempuan yang terjadi di segala bidanglah yang menyebabkan budaya patriarkhi masih melenggang sampai sekarang. "Oleh karena itu kita menunut keadilan lewat aksi yang bertepatan dengan hari Hak Asasi Manusia saat ini," pungkasnya
"Apabila lima bentuk ketidakadilan masih tertanam pada masyarakat kekerasan, diskriminasi, sub-ordinat, beban ganda, dan marginal, maka ketidakadilan dan kekerasan akan terus terjadi," ungkap Hikmah Diniah Ketua Panitia Aliansi We Can Campaign Indonesia Region Jawa II, dalam aksi yang digelar di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret (10/12).
Dalam aksi ini, ratusan orang yang hadir menuntut adanya kerja sama antara laki-laki, perempuan dan transgender, melakukan perubahan awal dari diri sendiri dan kemudian ke komunitas-komunitas, melakukan penguatan kerja-kerja jaringan yang terarah dan terkonsep baik, melakukan sosialisasi tentang ketidakadilan gender, melakukan sosialisasi terhadap bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan, menuntut adanya kebijakan hukum terhadap perempuan dan menuntut adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkeadilan gender.
Menurut Hikmah, kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengakhiri dan menghentikan bentuk-bentuk kekerasan dan mengakibatkan kekerasa terhadap perempuan yang terjadi di segala bidanglah yang menyebabkan budaya patriarkhi masih melenggang sampai sekarang. "Oleh karena itu kita menunut keadilan lewat aksi yang bertepatan dengan hari Hak Asasi Manusia saat ini," pungkasnya
Kirim Komentar