Sekaten adalah salah satu tradisi tahunan Kraton Yogyakarta yang hingga saat ini masih bertahan. Keberadaannya dipercaya karena sekaten menyimpan energi kultural yang dibangun oleh masyarakat lokal.
Hal tersebut disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya saat membuka Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2009 di Alun-alun Utara Yogyakarta, Jumat (30/01/09).
"Tradisi sekaten sampai saat ini masih bertahan karena sekaten menyimpan energi kultural yang dibangun oleh masyarakat lokal Yogyakarta," kata Sultan.
Menurut Sultan, dalam era globalisasi saat ini, produk luar negeri cenderung lebih unggul dibanding dengan produk lokal. Masyarakat lokal juga dapat menerima produk luar negeri dengan cukup mudah.
"Saat ini, label global dapat diterima dengan mudah oleh masyarkat lokal karena menurut mereka produk tersebut lebih unggul," ujarnya.
Untuk itu, Sultan berharap dengan kegiatan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) produk lokal dapat disetarakan dengan produk luar negeri. "Semoga dengan sekaten ini, produk lokal bisa bersanding dengan produk global," tegasnya.
Pada tahun ini, sekaten mengusung tema Memperkokoh Semangat Kebersamaan Wong Jogja, Inspirasi Bagi Wong Indonesia. Tema ini juga diharapkan mampu menyebarkan semangat kebangsaan bagi bangsa Indonesia.
Pasar Malam Perayaan Sekaten 2009/Je 1942 akan digelar pada 30 Januari 2009 sampai 2 Maret 2009. Sedangkan sekaten akan digelar pada 2-9 Maret 2009 dengan puncak kegiatan berupa keluarnya dua set gonso yakni Kyai Nogowilogo dan Kyai Guntur yang ditempatkan dan dibunyikan di halaman Masjid Besar Kauman Yogyakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya saat membuka Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2009 di Alun-alun Utara Yogyakarta, Jumat (30/01/09).
"Tradisi sekaten sampai saat ini masih bertahan karena sekaten menyimpan energi kultural yang dibangun oleh masyarakat lokal Yogyakarta," kata Sultan.
Menurut Sultan, dalam era globalisasi saat ini, produk luar negeri cenderung lebih unggul dibanding dengan produk lokal. Masyarakat lokal juga dapat menerima produk luar negeri dengan cukup mudah.
"Saat ini, label global dapat diterima dengan mudah oleh masyarkat lokal karena menurut mereka produk tersebut lebih unggul," ujarnya.
Untuk itu, Sultan berharap dengan kegiatan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) produk lokal dapat disetarakan dengan produk luar negeri. "Semoga dengan sekaten ini, produk lokal bisa bersanding dengan produk global," tegasnya.
Pada tahun ini, sekaten mengusung tema Memperkokoh Semangat Kebersamaan Wong Jogja, Inspirasi Bagi Wong Indonesia. Tema ini juga diharapkan mampu menyebarkan semangat kebangsaan bagi bangsa Indonesia.
Pasar Malam Perayaan Sekaten 2009/Je 1942 akan digelar pada 30 Januari 2009 sampai 2 Maret 2009. Sedangkan sekaten akan digelar pada 2-9 Maret 2009 dengan puncak kegiatan berupa keluarnya dua set gonso yakni Kyai Nogowilogo dan Kyai Guntur yang ditempatkan dan dibunyikan di halaman Masjid Besar Kauman Yogyakarta.
Kirim Komentar