Upacara Miyos Gongso Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nogo Wilogoyang pada Senin (02/02) mendatang akan menandai dimulainya tradisi sekaten Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat hingga 8 Maret.
Tradisi Miyos Gongso ditandai dengan prosesi ritual dikeluarkannya dua perangkat gamelan pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yakni Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nogo Wilogo dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Masjid Gede Kauman Yogyakarta.
Kedua perangkat gamelan tersebut nantinya akan berada di Pagongan selama enam hari sampai 8 Maret mendatang hingga tradisi sebar udhik-udhik dan Kondur Gongso menuju Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bedhol Songsong pada 9 Maret mendatang akan menandai ditutupnya PMPS 2009 dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
"Upacara sekaten ditandai dengan Miyos Gongso yaitu prosesi ritual dikeluarkannya dua perangkat gamelan pusaka kagungan dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yaitu Kagungan Dalem Gongso Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nogo Wilogo dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Masjid Gede Kauman Yogyakarta," kata Ketua Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Hadi Mochtar, Jumat (27/02) di Balaikota Yogyakarta.
Nantinya, Kanjeng Kyai Guntur Madu ditempatkan di Pananggap sisi timur sedangkan Kanjeng Kyai Nogo Wilogo ditempatkan di Pananggap sisi barat. Setelah masuk ke halaman Masjid Agung Yogyakarta, dua perangkat gamelan tersebut akan dibunyikan selama tujuh hari berturut-turut secara bergantian.
Sementara itu Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mulai Senin, (27/02) sudah dibebaskan dari karcis masuk. "Mulai besok Senin tidak diberlakukan penarikan tiket masuk PMPS," ujarnya.
PMPS tahun ini hanya berlansung selama 31 hari, berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu yang berlagsung selama 34 hari. Dari sisi pengunjung, tahun ini juga mengalami penurunan dibanding tahun lalu yakni 205.369 untuk tahun lalu, dan 184.266 untuk tahun ini.
Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca yang kurang mendukung dan waktu perayaan yang bukan pada masa liburan sekolah yang hanya 31 hari dan 36 kali kegiatan.
Tradisi Miyos Gongso ditandai dengan prosesi ritual dikeluarkannya dua perangkat gamelan pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yakni Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nogo Wilogo dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Masjid Gede Kauman Yogyakarta.
Kedua perangkat gamelan tersebut nantinya akan berada di Pagongan selama enam hari sampai 8 Maret mendatang hingga tradisi sebar udhik-udhik dan Kondur Gongso menuju Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bedhol Songsong pada 9 Maret mendatang akan menandai ditutupnya PMPS 2009 dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
"Upacara sekaten ditandai dengan Miyos Gongso yaitu prosesi ritual dikeluarkannya dua perangkat gamelan pusaka kagungan dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yaitu Kagungan Dalem Gongso Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nogo Wilogo dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Masjid Gede Kauman Yogyakarta," kata Ketua Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Hadi Mochtar, Jumat (27/02) di Balaikota Yogyakarta.
Nantinya, Kanjeng Kyai Guntur Madu ditempatkan di Pananggap sisi timur sedangkan Kanjeng Kyai Nogo Wilogo ditempatkan di Pananggap sisi barat. Setelah masuk ke halaman Masjid Agung Yogyakarta, dua perangkat gamelan tersebut akan dibunyikan selama tujuh hari berturut-turut secara bergantian.
Sementara itu Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mulai Senin, (27/02) sudah dibebaskan dari karcis masuk. "Mulai besok Senin tidak diberlakukan penarikan tiket masuk PMPS," ujarnya.
PMPS tahun ini hanya berlansung selama 31 hari, berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu yang berlagsung selama 34 hari. Dari sisi pengunjung, tahun ini juga mengalami penurunan dibanding tahun lalu yakni 205.369 untuk tahun lalu, dan 184.266 untuk tahun ini.
Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti cuaca yang kurang mendukung dan waktu perayaan yang bukan pada masa liburan sekolah yang hanya 31 hari dan 36 kali kegiatan.
Kirim Komentar