![Jemek Supardi - "Calegbrutussaurus" Jemek Supardi - "Calegbrutussaurus"](/images/upload/jemek3.jpg)
Menjelang pesta demokrasi 9 April mendatang, Jemek berusaha mengingatkan kita akan tokoh Brutus yang dikenal munafik dalam epos besar Yunani Hamlet. Pada masa kampanye, para calon legislatif akan berakting bak malaikat penyelamat yang akan mampu menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Mereka akan mencoba menjadi tokoh protagonis yang merasa patut untuk dipilih rakyat. Bahkan mereka akan melakukan segalanya untuk mendapatkan apa yang mereka tuju, suara. Tapi fakta apa yang terjadi setelahnya. Para wakil yang terhormat justru sibuk dengan urusan ribadinya masing-masing. Meski tidak semua caleg berperilaku layaknya Brutus, tapi kenyataannya masih juga ada wakil rakyat yang dicokok oleh KPK.
![](/images/upload/jemek1.jpg)
Pada adegan ketiga, Jemek memunculkan sejumlah gambar iklan caleg yang saat ini masih juga jamak ditemui di berbagai tempat dan media. Setelah seorang caleg melakukan segalanya demi meraih kemenangan, mimpi-mimpi dan harapan indah tentunya memenuhi otak mereka. Tapi apalah daya jika ternyata ia hanyalah menjadi seorang pecundang yang gagal meraih apa yang menjadi mimpinya.
Segalanya bisa terjadi. Mungkin inilah pesan yang ingin disampaikan oleh Jemek kepada masyarakat khususnya para caleg yang kini tengah berusaha mengadu nasibnya untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Jika memang belum waktunya, seseorang harus menerima dengan ikhlas apa yang telah menjadi jalan keputusannya. Namun pesan yang lebih penting adalah, jika telah berhasil meraih suara rakyat, akan lebih baik jika caleg menyempatkan dirinya masing-masing untuk sekadar menengok karakter Brutus dalam cerita Hamlet.
Teater pantomim "Calegbrutussaurus", yang merupakan karya pertama Jemek Supardi pada tahun 2009 ini memiliki keunikan dalam penyelenggaraannya. Pada saat hendak memasuki gedung pertunjukan, penonton diminta mencelupkan jarinya ke dalam tinta persis layaknya pada proses pemungutan suara.
Kirim Komentar