![Demo Buruh May Day Demo Buruh May Day](/images/upload/demo_buruh.jpg)
Dalam aksinya, massa KRB menuntut 1 Mei sebagai hari libur nasional, menolak PHK massal, penghapusan outsourching dan sistem kerja kontrak, menuntut upah layak, dan sistem delapan jam kerja (tujuh jam kerja, dan satu jam istirahat).
"Kami menolak PHK massal. Jika memang harus gulung tikar, kami minta agar paerusahaan tidak menjual alat produksi. Kami akan mencoba mengelola alat tersebut untuk kehidupan kami," tuntut Akbar Tanjung, humas KRB di Perempatan Tugu Yogyakarta, Jumat (1/5).
Selain itu, puluhan massa KRB juga mengusung sejumlah spanduk bertuliskan "kapitalisme menghancurkan kesejahteraan rakyat", "anti imperialisme" dan memberikan solusi dengan reformasi agraria, pembangunan industrialisasi nasional, nasionalisasi aset-aset vital nasional, serta menghapuskan utang luar negeri.
Pada waktu yang bersamaan, selain menuntut kenaikan upah bagi buruh dan menolak PHK sepihak, FRAI juga menuntut agar pemerintah menjamin ketersediaan pekerjaan bagi pemuda dan jaminan perlindungan bagi buru migran, serta mencabut segala peraturan yang tidak berpihak dan merugikan buruh.
Sedianya, massa FRAI ingin masuk ke Kantor Gubernur DIY, namun aparat telah mengantisipasi mereka dengan menerjunkan puluhan personel yang menjaga pintu gerbang Kepatihan. Selanjutnya, massa melanjutkan aksinya dengan menyusuri Jalan Malioboro hingga Perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Sementara itu, komunitas pekerja Carefour yang tergabung dalam Serikat Pekerja Carefour Indonesia (SPCI) juga menuntut kejelasan dalam menerapakan sistem delapan jam kerja di Carefour. Menurut mereka, jam kerja yang selama ini dijalankan dinilai tidak jelas.
Kirim Komentar