Kabar baik bagi calon siswa pemegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS) di Kota Yogyakarta. Pada tahun ajaran 2009/2010 mendatang, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan menggelar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) khusus bagi mereka pada 29 dan 30 Juni 2009 mendatang.
"Meski ada sejumlah pihak yang keberatan dengan sistem penerimaan online, kami tetap akan menggunakannya karena dengan sistem online semua bisa mendaftar, termasuk bagi keluarga pemegang KMS," kata Syamsuri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta di Aula BID Kota Yogyakarta, Senin (4/5).
Dengan perlakukan khusus tersebut--yang lebih awal dari PPDBS reguler pada 2 - 7 Juli--Syamsuri meminta bagi para calon siswa yang memegang KMS agar menggunakan haknya secara benar dan berhati hati karena pada dasarnya mereka telah tertampung di sekolah di Kota Yogyakarta.
"Seharusnya, para pemegang KMS bisa menyebar dalam memilih sekolah. Jadi tidak hanya memilih sekolah-sekolah tertentu berdasarkan favorit saja," sarannya.
Lebih lanjut Syamsuri mengatakan, pada tahun ajaran 2009 ini, pemegang KMS mendapat kuota yang berkisar antara 10 - 25 persen dari total daya tampung tingkat sekolah. Masing-masing kuota tersebut diberkan di tingkat SMP, SMA, dan SMK Negeri.
"Untuk SMP, pemegang KMS mendapat kuota 25 persen dari daya tampung, 55 persen bagi pendukuk Kota Yogyakarta, dan lainnya bagi penduduk luar Kota Yogyakarta," ujarnya.
Sementara itu, kuota pemegang KMS di SMA yakni sekitar 10 persen. 60 persen bagi penduduk kota, dan lainnya 30 persen bagi penduduk luar Kota Yogyakarta. Untuk SMK, pemegang KMS mendapat kuota 20 persen dari daya tampung, dan sisanya adalah bagi non KMS. Sedangkan pada TK dan SD tidak menerapkan kuota bagi pemegang KMS.
Untuk tahun ajaran baru 2009/2010 ini, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Yogyakarta menyediakan 3.132 tempat duduk bagi calon siswa baru. Untuk SMAN, daya tampungnya mencapai 2.556 tempat duduk, sedangkan SMKN menyediakan 3.250 tempat duduk bagi calon siswa baru.
"Meski ada sejumlah pihak yang keberatan dengan sistem penerimaan online, kami tetap akan menggunakannya karena dengan sistem online semua bisa mendaftar, termasuk bagi keluarga pemegang KMS," kata Syamsuri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta di Aula BID Kota Yogyakarta, Senin (4/5).
Dengan perlakukan khusus tersebut--yang lebih awal dari PPDBS reguler pada 2 - 7 Juli--Syamsuri meminta bagi para calon siswa yang memegang KMS agar menggunakan haknya secara benar dan berhati hati karena pada dasarnya mereka telah tertampung di sekolah di Kota Yogyakarta.
"Seharusnya, para pemegang KMS bisa menyebar dalam memilih sekolah. Jadi tidak hanya memilih sekolah-sekolah tertentu berdasarkan favorit saja," sarannya.
Lebih lanjut Syamsuri mengatakan, pada tahun ajaran 2009 ini, pemegang KMS mendapat kuota yang berkisar antara 10 - 25 persen dari total daya tampung tingkat sekolah. Masing-masing kuota tersebut diberkan di tingkat SMP, SMA, dan SMK Negeri.
"Untuk SMP, pemegang KMS mendapat kuota 25 persen dari daya tampung, 55 persen bagi pendukuk Kota Yogyakarta, dan lainnya bagi penduduk luar Kota Yogyakarta," ujarnya.
Sementara itu, kuota pemegang KMS di SMA yakni sekitar 10 persen. 60 persen bagi penduduk kota, dan lainnya 30 persen bagi penduduk luar Kota Yogyakarta. Untuk SMK, pemegang KMS mendapat kuota 20 persen dari daya tampung, dan sisanya adalah bagi non KMS. Sedangkan pada TK dan SD tidak menerapkan kuota bagi pemegang KMS.
Untuk tahun ajaran baru 2009/2010 ini, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Yogyakarta menyediakan 3.132 tempat duduk bagi calon siswa baru. Untuk SMAN, daya tampungnya mencapai 2.556 tempat duduk, sedangkan SMKN menyediakan 3.250 tempat duduk bagi calon siswa baru.
Kirim Komentar