Tingkat kelulusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sleman pada tahun ajaran 2008/2009 mencapai 95,13 persen dari total peserta 12.110 siswa. Jumlah tersebut menjadikan Sleman sebagai daerah yang tingkat kelulusannya tertinggi di DIY.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) DIY, Suwarsih Madya, di Yogyakarta, Jumat lalu mengatakan kenaikan tingkat kelulusan itu antara lain disebabkan oleh banyaknya guru muda yang saat ini mengajar denan pendekatan yang lebih terbuka kepada siswa.
Untuk daerah lain di DIY, Kota Yogyakarta berada di posisi kedua dengan tingkat kelulusan 94,3 persen dari total peserta 7.741 orang, diikuti Bantul di posisi ketiga dengan tingkat kelulusan 93,22 persen dari total peserta 10.832 orang, Gunungkidul di posisi keempat dengan tingkat kelulusan 92,62 persen dari total peserta 10.293 dan Kulon Progo di posisi terakhir dengan tingkat kelulusan 91,8 persen dari total peserta 6.472 orang.
Sementara itu, pada jenjang SD, jumlah nilai rata-rata di DIY untuk ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) 2009 mengalami penurunan dibanding tahun lalu, yaitu dari 22,67 menjadi 22,29 untuk tiga mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
"Penurunan tersebut disebabkan nilai rata-rata dari dua mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia dan IPA mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Bahasa Indonesia turun dari 8,22 menjadi 7,89 dan IPA turun dari 7,57 menjadi 7,39. Namun Matematika mengalami kenaikan dari 6,88 menjadi 7,01," katanya.
Kulon Progo masih menjadi kabupaten dengan jumlah nilai rata-rata tertinggi, diikuti Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman dan Gunungkidul. Sementara itu, bagi siswa SD/MI dan SMP/MTs yang tidak lulus dapat mengikuti ujian nasional paket A atau paket B.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) DIY, Suwarsih Madya, di Yogyakarta, Jumat lalu mengatakan kenaikan tingkat kelulusan itu antara lain disebabkan oleh banyaknya guru muda yang saat ini mengajar denan pendekatan yang lebih terbuka kepada siswa.
Untuk daerah lain di DIY, Kota Yogyakarta berada di posisi kedua dengan tingkat kelulusan 94,3 persen dari total peserta 7.741 orang, diikuti Bantul di posisi ketiga dengan tingkat kelulusan 93,22 persen dari total peserta 10.832 orang, Gunungkidul di posisi keempat dengan tingkat kelulusan 92,62 persen dari total peserta 10.293 dan Kulon Progo di posisi terakhir dengan tingkat kelulusan 91,8 persen dari total peserta 6.472 orang.
Sementara itu, pada jenjang SD, jumlah nilai rata-rata di DIY untuk ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) 2009 mengalami penurunan dibanding tahun lalu, yaitu dari 22,67 menjadi 22,29 untuk tiga mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
"Penurunan tersebut disebabkan nilai rata-rata dari dua mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia dan IPA mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Bahasa Indonesia turun dari 8,22 menjadi 7,89 dan IPA turun dari 7,57 menjadi 7,39. Namun Matematika mengalami kenaikan dari 6,88 menjadi 7,01," katanya.
Kulon Progo masih menjadi kabupaten dengan jumlah nilai rata-rata tertinggi, diikuti Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman dan Gunungkidul. Sementara itu, bagi siswa SD/MI dan SMP/MTs yang tidak lulus dapat mengikuti ujian nasional paket A atau paket B.
Kirim Komentar