Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama tahun 2009 Kota Yogyakarta baru terealisasi 94,9 persen atau 17.994 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Sebanyak 5,1 persen atau 977 RTS belum mengambil jatahnya hingga 5 Mei 2009 lalu.
"Hingga Mei ini, 977 RTS belum ambil BLT. Jika BLT tahap pertama ini tidak diambil, pada tahap kedua nanti dianggap tidak ada," kata Tri Hastono, Kabid Pengembangan dan Bantuan Sosial Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta di Balaikota, Senin (11/5).
RTS tersebut yang belum mengambil diperkirakan telah meninggal atau bahkan pindah alamat luar kota. Saat ini, Dinsosnakertrans sedang meminta konfirmasi di kelurahan dan kecamatan tempat RTS bersangkutan.
"Bagi penerima BLT yang telah meninggal dapat diwakilkan oleh pasangannya dengan menyerahkan surat pernyataan dan menunjukkan identitas diri, KTP dan kartu keluarga kepada pihak Kantor Pos serta diketahui Dinsosnakertrans," ujarnya.
Menurut Tri, banyaknya RTS yang tak mengambil BLT kali ini dirasa wajar karena data yang digunakan adalah data BPS per Oktober 2008 lalu. Maka dalam ini Dinsosnakertrans memungkinkan adanya mutasi RTS.
"Batas akhir pergantian RTS adalah 15 mendatang. Jika tidak ada kami anggap tak ada pergantian. Pergantiannya kami serahkan pada Forum Rembug Kelurahan masing-masing," ujarnya.
Mulai 18 - 23 Mei mendatang, RTS di Kota Yogyakarta yang belum mengambil jatahnya masih diberi kesempatan mengambil BLT-nya di Kantor Pos layanan masing-masing sesuai dengan domisilinya. Diharapkan, pada 23 Mei seluruh RTS telah mencairkan dananya.
Jika memang hingga pada waktu yang ditentukan ada dana BLT yang tetap saja tidak diambil, maka dana tersebut akan dikembalikan lagi ke kas negara, "Dana BLT tak mungkin cair tanpa tanda terima," tambahnya.
Pada tahap pertama penyaluran BLT tahun 2009 Kota Yogyakarta, dari 18.971 RTS yang ada, baru 17.994 RTS yang telah mengambil. Dari total Rp 3.722.800.000, baru 3.598.800.000 yang telah dicairkan oleh 17.994 RTS. Sisanya Rp 195.400.000 belum diambil oleh 977 RTS.
"Hingga Mei ini, 977 RTS belum ambil BLT. Jika BLT tahap pertama ini tidak diambil, pada tahap kedua nanti dianggap tidak ada," kata Tri Hastono, Kabid Pengembangan dan Bantuan Sosial Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta di Balaikota, Senin (11/5).
RTS tersebut yang belum mengambil diperkirakan telah meninggal atau bahkan pindah alamat luar kota. Saat ini, Dinsosnakertrans sedang meminta konfirmasi di kelurahan dan kecamatan tempat RTS bersangkutan.
"Bagi penerima BLT yang telah meninggal dapat diwakilkan oleh pasangannya dengan menyerahkan surat pernyataan dan menunjukkan identitas diri, KTP dan kartu keluarga kepada pihak Kantor Pos serta diketahui Dinsosnakertrans," ujarnya.
Menurut Tri, banyaknya RTS yang tak mengambil BLT kali ini dirasa wajar karena data yang digunakan adalah data BPS per Oktober 2008 lalu. Maka dalam ini Dinsosnakertrans memungkinkan adanya mutasi RTS.
"Batas akhir pergantian RTS adalah 15 mendatang. Jika tidak ada kami anggap tak ada pergantian. Pergantiannya kami serahkan pada Forum Rembug Kelurahan masing-masing," ujarnya.
Mulai 18 - 23 Mei mendatang, RTS di Kota Yogyakarta yang belum mengambil jatahnya masih diberi kesempatan mengambil BLT-nya di Kantor Pos layanan masing-masing sesuai dengan domisilinya. Diharapkan, pada 23 Mei seluruh RTS telah mencairkan dananya.
Jika memang hingga pada waktu yang ditentukan ada dana BLT yang tetap saja tidak diambil, maka dana tersebut akan dikembalikan lagi ke kas negara, "Dana BLT tak mungkin cair tanpa tanda terima," tambahnya.
Pada tahap pertama penyaluran BLT tahun 2009 Kota Yogyakarta, dari 18.971 RTS yang ada, baru 17.994 RTS yang telah mengambil. Dari total Rp 3.722.800.000, baru 3.598.800.000 yang telah dicairkan oleh 17.994 RTS. Sisanya Rp 195.400.000 belum diambil oleh 977 RTS.
Kirim Komentar