Warga Desa Girikerto Turi Sleman kembali akan menggelar tradisi budaya Ngrowhod, Minggu 14 Februari 2009 Pukul 09.00 WIB di Dusun Nangsri Girikerto Turi Sleman.
Menurut penuturan ketua panitia Sujono, upacara tradisi budaya Ngrowhod mengandung makna "Ngleluri Ombyaking Warga Hametri Kuncara Desa" yang kali ini mengambil tema "Kanthi Upacara Ngrowhod Guyub Rukun Ngluri Budi Luhur Kanggo Raharjaning Desa".
Upacara tradisi tersebut dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur pada Yang Maha Kuasa atas hasil bumi yang melimpah serta berkah berupa mata air yang dikenal "Umbul Nangsri" yang mengalirkan air tiada henti sepanjang tahun. Bagi masyarakat keberadaan "Umbul Nangsri" merupakan hal yang penting karena dapat menyediakan kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari serta untuk kebutuhan pengairan persawahan disekitarnya.
Ia menambahkan, diadakan tradisi ini berangkat dari rasa keprihatinan akan semakin terkikisnya nilai-nilai budaya di masyarakat atas arus informasi budaya barat yang susah dibendung. Sehingga dengan upacara tradisi diharapkan dapat membendung arus budaya luar yang begitu kuat dengan mengenalkan dan mengangkat filosofi yang terkandung dalam nilai-nilai tradisi budaya bangsa sendiri.
Tradisi budaya Ngrowhod merupakan langkah awal untuk memperkenalkan potensi hasil bumi dan potensi budaya sehingga diharapkan akan menjadi aset wisata yang potensial. Adapun visi kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan potensi budaya Desa Girikerto yang kaya hasil bumi dan budaya, melestarikan potensi budaya tersebut untuk mewujudkan Desa Girikerto menjadi desa agropolitan yang berbasis pada sektor pertanian sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Rangkaian upacara tradisi Ngrowhod sudah diawali sejah tanggap 31 Januari 2010 dengan berbagai kegiatan diantaranya bersih desa, pelestarian lingkungan/ penanaman pohon, pagelaran wayang kulit, pengajian, macapat dan organ tunggal. Sedangkan Rabu 20 Februari 2010 pukul 20.00 WIB bertempat di Balai Desa Girikerto akan ditampilkan pagelaran wayang orang, Kamis siang 21 Februari 2010 bakti sosial dan malamnya dilaksanakan dialog budaya, dan Jum’at malam 12 Februari 2010 pukul 20.00 WIB digelar kethoprak pamong budaya.
Puncak acara berupa prosesi Upacara Ngrowhod Minggu 14 Februari 2009 pukul09.00 WIB di Dusun Nangsri. Rangkaian prosesi diawali dengan pengambilan air dari mata air Umbul Nangsri untuk dibawa dan dibagikan kepada seluruh warga dusun yang ada di wilayah Desa Girikerto dengan iringan berbagai macam kesenian dan dimas diajeng Desa Girikerto. Pukul 11.00 WIB acara dilanjutkan dengan kirab budaya yang berupa kirab tumpeng dan ubarampe, serta hasil bumi yang meliputi baik pala kependem, pala kesimpar dan pala gumantung. Semua peserta kirab yang mengenakan busana tradisional akan melalui jalur mengelilingi Desa Girikerto.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman Drs. Untoro Budiharjo mengatakan bahwa acara tradisi budaya Ngrowhod ini merupakan agenda budaya yang positif, karena ditengah tengah arus globalisasi yang kian marak, masih ada masyarakat yang dengan antusias nguri-uri budaya tradisional sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah dan mata air yang mengalir tiada henti ini.
Selain itu kegiatan tradisi budaya ini juga sebagai ajang yang strategis bagi upaya revitalisasi, pelestarian dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap budaya bangsa yang adiluhung. Diharapkan event ini juga dapat menjadi atraksi wisata bagi masyarakat, khususnya yang berasal dari luar daerah bahkan mancanegara.
Menurut penuturan ketua panitia Sujono, upacara tradisi budaya Ngrowhod mengandung makna "Ngleluri Ombyaking Warga Hametri Kuncara Desa" yang kali ini mengambil tema "Kanthi Upacara Ngrowhod Guyub Rukun Ngluri Budi Luhur Kanggo Raharjaning Desa".
Upacara tradisi tersebut dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur pada Yang Maha Kuasa atas hasil bumi yang melimpah serta berkah berupa mata air yang dikenal "Umbul Nangsri" yang mengalirkan air tiada henti sepanjang tahun. Bagi masyarakat keberadaan "Umbul Nangsri" merupakan hal yang penting karena dapat menyediakan kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari serta untuk kebutuhan pengairan persawahan disekitarnya.
Ia menambahkan, diadakan tradisi ini berangkat dari rasa keprihatinan akan semakin terkikisnya nilai-nilai budaya di masyarakat atas arus informasi budaya barat yang susah dibendung. Sehingga dengan upacara tradisi diharapkan dapat membendung arus budaya luar yang begitu kuat dengan mengenalkan dan mengangkat filosofi yang terkandung dalam nilai-nilai tradisi budaya bangsa sendiri.
Tradisi budaya Ngrowhod merupakan langkah awal untuk memperkenalkan potensi hasil bumi dan potensi budaya sehingga diharapkan akan menjadi aset wisata yang potensial. Adapun visi kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan potensi budaya Desa Girikerto yang kaya hasil bumi dan budaya, melestarikan potensi budaya tersebut untuk mewujudkan Desa Girikerto menjadi desa agropolitan yang berbasis pada sektor pertanian sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Rangkaian upacara tradisi Ngrowhod sudah diawali sejah tanggap 31 Januari 2010 dengan berbagai kegiatan diantaranya bersih desa, pelestarian lingkungan/ penanaman pohon, pagelaran wayang kulit, pengajian, macapat dan organ tunggal. Sedangkan Rabu 20 Februari 2010 pukul 20.00 WIB bertempat di Balai Desa Girikerto akan ditampilkan pagelaran wayang orang, Kamis siang 21 Februari 2010 bakti sosial dan malamnya dilaksanakan dialog budaya, dan Jum’at malam 12 Februari 2010 pukul 20.00 WIB digelar kethoprak pamong budaya.
Puncak acara berupa prosesi Upacara Ngrowhod Minggu 14 Februari 2009 pukul09.00 WIB di Dusun Nangsri. Rangkaian prosesi diawali dengan pengambilan air dari mata air Umbul Nangsri untuk dibawa dan dibagikan kepada seluruh warga dusun yang ada di wilayah Desa Girikerto dengan iringan berbagai macam kesenian dan dimas diajeng Desa Girikerto. Pukul 11.00 WIB acara dilanjutkan dengan kirab budaya yang berupa kirab tumpeng dan ubarampe, serta hasil bumi yang meliputi baik pala kependem, pala kesimpar dan pala gumantung. Semua peserta kirab yang mengenakan busana tradisional akan melalui jalur mengelilingi Desa Girikerto.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman Drs. Untoro Budiharjo mengatakan bahwa acara tradisi budaya Ngrowhod ini merupakan agenda budaya yang positif, karena ditengah tengah arus globalisasi yang kian marak, masih ada masyarakat yang dengan antusias nguri-uri budaya tradisional sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah dan mata air yang mengalir tiada henti ini.
Selain itu kegiatan tradisi budaya ini juga sebagai ajang yang strategis bagi upaya revitalisasi, pelestarian dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap budaya bangsa yang adiluhung. Diharapkan event ini juga dapat menjadi atraksi wisata bagi masyarakat, khususnya yang berasal dari luar daerah bahkan mancanegara.
Kirim Komentar