![](/images/upload/susno_buku.jpg)
Mantan Kabareskrim Komjen Pol. Susno Duadji menghadiri bedah buku berjudul Bukan Testimoni Susno di Ruang Hanoman, Gedung Jogja Expo Center (JEC), Jl. Janti, Bantul Yogyakarta, Senin (15/3).
Sang penulis buku "Bukan Testimoni Susno", Izharry Agusjaya Moenzir, menyatakan bahwa buku yang ditulisnya tersebut sebagai bentuk penghapusan dosa dirinya karena selama ini telah berburuk sangka terhadap Susno Duadji.
"Saya dulu sebenarnya membenci Susno Duadji bahkan selalu berburuk sangka terhadapnya karena sejumlah kasus yang tersangkut dengan dirinya," ungkapnya.
Namun segalanya kemudian berubah ketika dirinya bertemu empat mata dengan Susno di rumahnya. Terlebih ketika mengetahui kesaksian Susno dalam kasus Antasasi Azhar yang semakin membalikkan pandangannya terhadap jendral bintang tiga tersebut.
"Setelah mulai mengenalnya dan kemudian mendengarkan cerita-cerita Susno, kemudian saya baru mengetahui bahwa ternyata saya tidak tahu apa yang saya katakan dan saya akui bersalah karena ikut menebar kebencian terhadap Susno," tegasnya.
Untuk itu, Izharry mengungkapkan buku "Bukan Testimoni Susno" yang ditulisnya adalah sebuah buku sebagai penyesalan untuk Susno serta karena telah salah menilai dirinya.
Meski demikian, Izharry mengatakan bahwa buku ini sama sekali tidak bertujuan untuk mengubah pola pikir pembacanya terhadap Susno untuk menyukai Susno.
"Buku ini bukan untuk membela Susno, tapi hanya semata berisikan penuturan Susno selama kami ngobrol. Dan yang saya tahu apa yang ada adalah fakta," tandasnya seraya menyatakan bahwa buku "Bukan Testimoni Susno" lebih novel biografi Susno Duadji.
Sementara itu pada kesempatan tersebut Susno Djuadi mengaku meski dirinya ingin namanya direhabilitasi terkait tuduhan terlibat korupsi dalam kasus Bank Century, namun dirinya mengharapkan hal tersebut khususnya terhadap Kapolri. "Biar orang yang menilai sajalah, apakah saya bersalah atau tidak," ujarnya.
Secara garis besar, buku setebal 138 hal yang terbagi dalam 25 bab, merupakan penuturan jujur dari seorang Susno Djuadi, untuk mengungkapkan kebenaran, khususnya selama dirinya menjabat di Kepolisian RI.
Kirim Komentar