Seni & Budaya

Remaja Jerman Mainkan Tari Pendet

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Remaja Jerman Mainkan Tari Pendet

Seorang remaja putri asal Jerman, Maria Clara, menjadi satu dari 19 penari Pendet atau Bali yang turut tampil dalam pertunjukan dalam rangkaian pembukaan Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi Tahun 1932 di Plataran Candi Prambanan, Senin lalu (15/3).

Remaja berusia 18 tahun yang merupakan siswa program pertukaran beasiswa tersebut dengan energik mampu membawakan salah satu tarian tarian sakral Bali tersebut layaknya penari Bali lainnya asal Indonesia.

"Kebanyakan tari Bali lebih energik daripada tari-tarian asal Jawa yang lemah lembut dan harus dengan sabar menarikannya," ujar Maria Clara di Yogyakarta, Senin (15/3).

Maria Clara yang memperoleh beasiswa untuk mengajar bahasa inggris di SMP/SMU Krista Mitra Semarang selama satu tahun sejak Agustus 2009 ini mengatakan sebelum datang ke Indonesia, dia sudah pernah menyaksikan tari pendet yang membuatnya jatuh cinta karena tarian tersebut sangat energik gerakannya.

Begitu Maria Clara mendapat kesempatan beasiswa ke Indonesia, dia ditempatkan di Semarang, Jawa Tengah beserta 5 orang temannya yang juga berasal dari Jerman, Maria Clara meminta diajarkan tari-tarian Bali terutama tari pendet di Sanggar Saraswati.

Pembimbing Maria Clara yang juga Dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Ami Suharmi menyatakan, Clara panggilan akrab Maria Clara memang tertarik kepada kebudayaan Indonesia yang sangat dinamis, untuk tarian dia menyukai tari-tarian tradisional dari Bali dan untuk olahraga dia taekwondo yang digemarinya.

"Clara sangat menyukai sesuatu yang sangat energik dan dinamis. Dia dipilih diantara temen-teman lainnya karena Clara fasih berbahasa inggris dan gerakannya luwes sebagai penari pemula," tandasnya.

Lebih lanjut Ami mengatakan partisipasi Clara dalam menarikan tari pendet yang merupakan ucapan selamat datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. 

"Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif yang diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakkan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Tari yang ditariakan remaja putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Tari pendet mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan sesajen lainnya," paparnya.

Meskipun ditarikan oleh warga asing namun tarian ini tetap ditarikan dengan sakral oleh para penari pendet yang telah dipilih dari Sanggar Saraswati. Tarian ini selalu ditampikan disetiap pembukaan suatu acara dan tetap menghormati tujuan dari dari pendet itu sendiri sebagai wujud penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini