Pendidikan

IKAPI DIY Bantah 80 persen Buku di Jogja Bajakan

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00

Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DIY dengan tegas membantah sebuah pemberitaan di sebuah surat kabar harian di Yogyakarta yang menyebutkan bahwa di peredaran buku bajakan di Yogyakarta mencapai hingga 80 persen.

Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua IKAPI DIY, Syarif Tholib di kantor sekretariat IKAPI DIY, Jl. Purwanggan 17 Yogyakarta, Selasa (13/4).

"Pernyataan bahwa 80 persen buku di Jogja itu bajakan adalah sama sekali tidak benar," katanya.

Sebelumnya, sebuah surat kabar harian memberitakan bahwa pihak IKAPI pusat menggelar inspeksi mendadak (sidak) buku-buku bajakan di sejumlah toko buku di Yogyakarta. Hasilnya dinyatakan sekitar 80 persen buku adalah bajakan.

Terkait dengan pihak yang mengatasnamakan pihak IKAPI Pusat, Tholib mengaku sama sekali tidak percaya pihak yang disebutnya dengan oknum IKAPI tersebut karena dirinya tidak merasa diajak untuk berkoordinasi mengenai sweeping buku tersebut.

"Saya sudah konfirmasi ke IKAPI Pusat, dan benar bahwa tidak ada sweeping yang dilakukan oleh IKAPI Pusat di Yogyakarta. Jadi pelakunya adalah oknum yang mengatasnamakan IKAPI Pusat," tandasnya seraya menyatakan bahwa kalau memang ada sweeping dari IKAPI Pusat, pihaknya pasti diberi tahu mengenai hal tersebut.

Lebih lanjut Tholib memaparkan, jika memang benar pernyataan tersebut, yakni 80 persen buku yang beredar di Yogyakarta adalah bajakan, berarti hampir semua buku yang ada Yogyakarta adalah bajakan. "Berarti semua buku yang ada di Gramedia dan Toga Mas, dll adalah bajakan dong," tanyanya.

Sementara itu Sekretaris IKAPI DIY Sholeh UG memaparkan, meski ada buku bajakan di Yogyakarta, tapi jumlahnya tidak mengkhawatirkan dan tergolong sanat kecil.

"Kalau di Jogja, buku bajakan tidak signifikan. Jumlahnya sangat kecil, di bawah 5 persen saja," ujarnya seraya menyesalkan peristiwa tersebut karena sangat memengaruhi citra Jogja sebagai Kota Pelajar.

Menurutnya, meski menyatakan belum mengetahui mofif kejadian tersebut, tapi pihaknya menyatakan kekhawatirannya terkait dengan akibat pemberitaan miring terhadap buku-buku yang beredar di Yogyakarta.

"Dengan pemberitaan tersebut, yang saya takutkan adalah nanti masyarakat Jogja dan luar Jogja malah takut untuk beli buku di Jogja. Ini akanmenjadi pekerjaan yang berat bagi IKAPI dan pemerintah khususnya Kota Yogyakarta yang telah sejak lama berkomitmen dengan dunia pendidikan dan perbukuan," tambahnya.

Setelah pemberitaan tersebut, pihak IKAPI mengaku akan segera berkoordinasi dengan IKAPI Pusat untuk kembali memperbaiki citra Yogyakarta terkait dengan buku bajakan. "Mungkin nanti kita akan menggelar road show tentang buku di sejumlah tempat," pungkasnya.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM



    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    CJDW 107 FM

    CJDW 107 FM

    CJDW 107 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini