Dengan berpindahnya Pasar Burung Ngasem ke ke Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTHY) di Dongkelan diharapkan akan mampu mengurangi perdagangan satwa liar yang dilindungi yang selama ini terjadi di Pasar Ngasem.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta, Achmad Fadli menyatakan pihaknya berjanji akan mengawasi keberadaan satwa liar yang ada di PASTHY.
"Bila nanti ditemui ada satwa terlarang, tapi tidak disertai dengan surat izin, kami akan segera laporkan ke Kepolisian, untuk proses hukum lebih lanjut," tegasnya di Kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa (20/4).
Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTHY) Dongkelan sendiri nantinya akan terdiri dari tiga zona utama yakni zona satwa yang terletak di bagian timur pasar, zona tanaman hias di bagian utara pasar, dan zona ikan hias di bagian selatan pasar.
Dengan berpindahnya pedagang Pasar Ngasem, Fadli berharap bahwa PASTHY bisa menjadi sebuah pasar terpadu yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi jual beli komoditi yang ada.
"Ke depan Pemkot juga berharap agar PASTHY bisa menjadi sebuah tempat tujuan wisata yang dibisa dikunjungi wisatawan khususnya wisatawan luar daerah," harapnya.
Fadli mengaku yakin bahwa keberadaan PASTHY akan menjadikan rejeki pedagang bekas Pasar Ngasem tak kalah baik ketika berjualan di Pasar Ngasem.
"Untuk promosi PASTHY nanti tidak akan dilakukan oleh Dinas Pasar, tapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta," paparnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta, Achmad Fadli menyatakan pihaknya berjanji akan mengawasi keberadaan satwa liar yang ada di PASTHY.
"Bila nanti ditemui ada satwa terlarang, tapi tidak disertai dengan surat izin, kami akan segera laporkan ke Kepolisian, untuk proses hukum lebih lanjut," tegasnya di Kompleks Balaikota Yogyakarta, Selasa (20/4).
Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTHY) Dongkelan sendiri nantinya akan terdiri dari tiga zona utama yakni zona satwa yang terletak di bagian timur pasar, zona tanaman hias di bagian utara pasar, dan zona ikan hias di bagian selatan pasar.
Dengan berpindahnya pedagang Pasar Ngasem, Fadli berharap bahwa PASTHY bisa menjadi sebuah pasar terpadu yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi jual beli komoditi yang ada.
"Ke depan Pemkot juga berharap agar PASTHY bisa menjadi sebuah tempat tujuan wisata yang dibisa dikunjungi wisatawan khususnya wisatawan luar daerah," harapnya.
Fadli mengaku yakin bahwa keberadaan PASTHY akan menjadikan rejeki pedagang bekas Pasar Ngasem tak kalah baik ketika berjualan di Pasar Ngasem.
"Untuk promosi PASTHY nanti tidak akan dilakukan oleh Dinas Pasar, tapi oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Yogyakarta," paparnya.
Kirim Komentar