
Belasan seniman lukis Jogja menggelar kegiatan melukis dengan model pejabat-pejabat Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Kota Yogyakarta, di satu sudut ruang di Markas Poltabes Kota Yogyakarta, Jl. Reksobayan Yogyakarta, Sabtu (29/5).
Salah seorang seniman, Bambang Heras menyatakan, kegiatan melukis bersama dengan pihak Poltabes Yogyakarta tersebut digelar sebagai kesempatan untuk mendokumentasikan Kapoltabes dan jajarannya yang telah memberikan dukungan penuh berlangsungnya acara Biennale Jogja-X beberapa waktu lalu.
"Kegiatan ini berhubungan dengan pelaksanaan Biennale Jogja-X yang lalu dimana pihak kepolisian mendukung pelaksanaan pengamanan acara Biennale dengan menjaga karya-karya seni yang dipamerkan," ujarnya sesaat sebelum melukis.
Menurutnya, Bambang Heras, ada timbal balik kerjasama antara seniman dan polisi yang sangat baik sehingga mampu mengikis image polisi yang kaku sedikit demi sedikit menjadi lebih santun dan humanis.
"Saya dan teman-teman seniman melihat dengan kerjasama seniman dan polisi yang sudah terjalin selama ini, image polisi yang kaku berganti menjadi humanis," tambahnya seraya mengatakan bahwa kegiatan ini juga asebagai kenang-kenangan bagi Kapoltabes Yogyakarta Kombespol Ahmad Dofiri yang akan segera mengakhiri masa tugasnya di Poltabes Yogyakarta.
Terkait pengganti Ahmad Dofiri, Heras hanya berharap agar nanti penggantinya juga memperhatikan dunia seni budaya di Kota Yogyakarta seperti Ahmad Dofiri.
"Semoga pengganti pak Ahmad Dofiri juga bisa memberikan ruang bagi seniman untuk berekspresi," harapnya.
Seorang seniman yang melukis wajah Dofiri adalah Yuswantoro Adi. Menurut Yus yang mengaku sering bertemu dengan Kapoltabes mengatakan, hal yang paling berkesan ketika dirinya sudah mengenal dengan pejabat yang dilukisnya karena wibawanya akan keluar dalam karyanya.
"Saya sengaja memilih melukis Pak Dofiri karena sudah beberapa kali ngobrol dengannya," paparnya sambil melukis di kanvas berukuran 60x50 cm yang rencananya akan diselesikannya dalam waktu sekitar 40 menit.
Sementara itu Kapoltabes Kota Yogyakarta Ahmad Dofiri menyatakan apresiasinya bagi para seniman, terlebih ketika mengetahui bahwa dirinya akan melakukan upacara serah terima jabatan (sertijab) pada Rabu (2/6) mendatang.
"Kesannya campur aduk dan kejutan bagi saya karena seniman ingin memberikan kenang-kenangan untuk saya dan anggota lainnya," ujarnya. Baginya, selama kurang lebih tujuh bulan menjabat di Kota Yogyakarta, dirinya berusaha merangkul dan berhubungan baik dengan para seniman, meski dirinya bukanlah seniman.
"Saya bukan orang seni dan seumur-umur baru kali ini melihat seniman melukis. Saya menikmati bagaimana gaya mereka melukis, takjub juga melihat kepiawaian mereka," tuturnya seraya mengaku bahwa kesempatan tersebut merupakan yang pertama kali baginya dilukis oleh seniman secara langsung.
Lebih lanjut Dofiri menyatakan, selama menjadi Kapoltabes, dirinya merasakan seperti berada di Indonesia mini, berbeda dengan daerah lain karena beragam kultur masyarakat berada di kota ini.
"Kultur budaya Jawa yang kental menjadikan Yogya berbeda dengan daerah lain," katanya. Dofiri juga merasa beruntung karena saat dirinya baru menjabat sudah disuguhi dengan acara Biennale Jogja X yang dilakukan dua tahun sekali dan menjadi tempat dirinya bergaul dengan seniman.
Bambang Heras dan Yuswantoro Adi adalah dua dari belasan seniman Jogja lain yakni Nasirun, Samuel Indratma, Budi Ubruk, Tarman, Mahyar, Yeri Padang, Maslihar panjul, Joko Gundul dan Ledek Sukadi, yang turut melukis pejabat Poltabes Kota Yogyakarta.
Kirim Komentar