Pasar Kangen Jogja (PKJ) 2010 yang akan digelar pada 26 Juni-4 Juli akan menjadi tempat bagi tradis Jogja seutuhnya. Rencananya, pada penyelenggaraannya yang kedua kali ini, PKJ juga akan menghadirkan potensi sejumlah kampung di Kota Jogja.
Kepala Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Dyan Anggraini menyatakan, dari awal Pasar Kangen Jogja digelar sebagai wujud kerinduan akan seni tradisi Jogja yang sesungguhnya.
"Saat ini, seni tradisi hanya hadir sebagai tontonan saja, dan tidak hadir secara utuh seperti yang seharusnya ada dalam kampung-kampung dengan adanya orang berjualan, bermain dll," katanya di Ruang Seminar TBY, Rabu (23/6).
Menurut Dyan, Jogja masih memiliki seluruh seni tradisi yang selama ini semakin dilupakan oleh masyarakat. Untuk itu, PKJ menjadi satu-satunya wahana untuk menghadirkan seni tradisi tersebut kepada masyarakat.
Pada penyelenggaraannya kali ini, PKJ 2010 akan diramaikan oleh sejumlah kampung di Kota Jogja yang akan tampil di kegiatan seni tradisi tahunan tersebut. Kampung tersebut masing-masing adalah Dipowinatan, Gamping, Tegalrejo, Tamansari, Rotowijaan, dan Pathuk.
"Diharapkan keikutsertaan kampung-kampung tersebut akan mewujudkan dialog antar kampung seperti keberagaman, persoalan, serta budaya yang ada, serta mampu mendokumentasikan kampung-kampung tersebut," paparnya.
Sementara itu Koordinator PKJ 2010 Bambang Heras memaparkan, PKJ bisa menjadi wadah bagi industri kecil kreatif masyarakat yang saat ini kalah bersaing dengan pemilik modal.
"Nanti PKJ akan diikuti sekitar 125 peserta yang akan melibatkan pedagang seperti penjual wedang ronde, jagung godog, dll," terangnya.
Selai itu, PKJ 2010 juga akan diramaikan dengan kesenian tradisi seperti Topeng Ireng, Ledek Gogik, Tayub, Cokekan, Tek-Tek, Reyog Mangiran, Kethoprak Ongkek, dan sebagainya.
Yang menjadi ciri khas PKJ adalah nantinya, pengunjung akan mendapat masing-masing sebayak tiga kreweng senilai Rp 3 ribu. Kreweng tersebut adalah pengganti uang yang bisa ditukarkan dengan makanan yang mempunyai nilai nominal yang sama.
"Penggunaan kreweng hanya berlaku saat pembukaan saja, setelah itu proses jual beli berlangsung menggunakan mata uang biasa," pungkasnya.
Kepala Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Dyan Anggraini menyatakan, dari awal Pasar Kangen Jogja digelar sebagai wujud kerinduan akan seni tradisi Jogja yang sesungguhnya.
"Saat ini, seni tradisi hanya hadir sebagai tontonan saja, dan tidak hadir secara utuh seperti yang seharusnya ada dalam kampung-kampung dengan adanya orang berjualan, bermain dll," katanya di Ruang Seminar TBY, Rabu (23/6).
Menurut Dyan, Jogja masih memiliki seluruh seni tradisi yang selama ini semakin dilupakan oleh masyarakat. Untuk itu, PKJ menjadi satu-satunya wahana untuk menghadirkan seni tradisi tersebut kepada masyarakat.
Pada penyelenggaraannya kali ini, PKJ 2010 akan diramaikan oleh sejumlah kampung di Kota Jogja yang akan tampil di kegiatan seni tradisi tahunan tersebut. Kampung tersebut masing-masing adalah Dipowinatan, Gamping, Tegalrejo, Tamansari, Rotowijaan, dan Pathuk.
"Diharapkan keikutsertaan kampung-kampung tersebut akan mewujudkan dialog antar kampung seperti keberagaman, persoalan, serta budaya yang ada, serta mampu mendokumentasikan kampung-kampung tersebut," paparnya.
Sementara itu Koordinator PKJ 2010 Bambang Heras memaparkan, PKJ bisa menjadi wadah bagi industri kecil kreatif masyarakat yang saat ini kalah bersaing dengan pemilik modal.
"Nanti PKJ akan diikuti sekitar 125 peserta yang akan melibatkan pedagang seperti penjual wedang ronde, jagung godog, dll," terangnya.
Selai itu, PKJ 2010 juga akan diramaikan dengan kesenian tradisi seperti Topeng Ireng, Ledek Gogik, Tayub, Cokekan, Tek-Tek, Reyog Mangiran, Kethoprak Ongkek, dan sebagainya.
Yang menjadi ciri khas PKJ adalah nantinya, pengunjung akan mendapat masing-masing sebayak tiga kreweng senilai Rp 3 ribu. Kreweng tersebut adalah pengganti uang yang bisa ditukarkan dengan makanan yang mempunyai nilai nominal yang sama.
"Penggunaan kreweng hanya berlaku saat pembukaan saja, setelah itu proses jual beli berlangsung menggunakan mata uang biasa," pungkasnya.
Kirim Komentar