Seni & Budaya

Sosialisasi Budaya lewat Televisi

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Sosialisasi Budaya lewat Televisi



Televisi dinilai bisa menjadi salah satu media yang cukup efektif untuk mensosialisasikan budaya kepada masyarakat. Dari pemikiran tersebut, Pemprop DIY melalui Dinas Kebudayaan berencana memproduksi film yang mampu menanamkan nilai-nilai budi pekerti.

Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi DIY, Djoko Dwiyanto menuturkan, pihaknya sengaja memilih untuk mensosialisasikan budaya melalui media televisi yakni dengan membuat film televisi (FTV) sebagai terobosan dalam menghadirkan nilai budaya luhur kepada masyarakat.

"Selama ini belum pernah ada yang memakai televisi sebagai media mensosialisasikan budaya kepada masyarakat," ujarya di kantornya, Jumat (15/10).

Rencananya, Dinas Kebudayaan Propinsi DIY telah merencanakan membuat tiga mini seri Film Televisi (FTV) sebagai upaya perbaikan pencitraan Yogyakarta sekaligus pesan tentang potensi budaya  dan dinamika masyarakat Yogyakarta akan dapat disampaikan lebih efektif.

"Yogyakarta tidak hanya tentang Malioboro, Merapi atau kemegahan Kraton saja tapi lebih dari itu, Yogyakarta mempunyai potensi luar biasa yang perlu disajikan melalui sudut pandang berbeda," paparnya.

Menurutnya, pembuatan FTV mini seri ini bertujuan mempromosikan Yogyakarta sebagai kota budaya, sejarah, dan pendidikan yang multikultur dan menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Lokasi ayuting FTV pun dipilih pada lokasi-lokasi yang mampu mencitrakan Yogyakarta sebagai kota budaya antara lain, rumah warisan budaya di Wukirsari Imogiri serta makam Imogiri, Candi Kalasan, Benteng Vredeburg, Jogja Java Carnival, Kesenian Rinding di Jeruk Wudel Gunungkidul, Kerajinan Batu Putih Gunungkidul, dll.

Sementara itu tim produksi FTV, Dyah Tafiva menyatakan, saat ini pihaknya mengaku telah melakukan pengambilan gambar satu miniseri berjudul Rindu Dihati Tara di lokasi rumah warisan budaya Wukirsari Imogiri. Dua miniseri berikutnya yaitu Loro Blonyo dan Jogja Titik Nol akan dilakukan proses shooting setelah proses pengambilan gambar miniseri pertama selesai.

"Saat ini kita masih shooting untuk miniseri pertama, untuk miniseri berikutnya akan dilakukan audisi bintang film yang akan bermain pada miniseri tersebut," ungkapnya.

Rencananya, tiga miniseri ini akan ditayangkan di televisi lokal Yogyakarta dan juga akan dibuka kesempatan kepada televisi lokal lain di luar DIY untuk menayangkan FTV ini. Sementara itu biaya pembuatan tiga mini seri FTV tersebut menghabiskan dana APBD Propinsi DIY Rp 180 juta.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini