Sejak diumumkannya status awas Merapi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, kemarin, kawasan wisata Kaliurang dinyatakan tertutup untuk umum.
Dari pengamatan GudegNet di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Kaliurang, terlihat sejumlah petugas yang dibantu oleh pihak Linmas tetap melakukan aktivitasnya di pintu gerbang menuju kawasan wisata Kaliurang tersebut.
Salah satu petugas yang berjaga di TPR, Harjono menyatakan, sejak kemarin (25/10) pihaknya melarang wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan Kaliurang terkait status awas Merapi. Meski demikian, warga sekitar Kaliurang tetap diperbolehkan beraktivitas.
"Selain penduduk Kaliurang, tak ada orang yang boleh masuk kawasan Kaliurang sejak kemarin," ujarnya di TPR Kaliurang, Selasa (26/10). Meski demikian, Harjono mengaku kemarin ada beberapa orang yang sempat ingin masuk kawasan Kaliurang.
Menurutnya, sejak kemarin, kawasan Kaliurang telah sepi pengunjung. Yang ada hanyalah sejumlah petugas keamanan yang berjaga yakni petugas Linmas dan SAR yang berjumlah sekitar 120 orang.
Meski demikian, Harjono mengatakan bahwa pihak angkutan umum yang menuju ke Kaliurang tetap diperbolehkan untuk masuk. "Angkutan umum tetap boleh masuk sampai Tlogo Putri. Mereka diperbolehkan agar kalau ada kejadian Merapi meletus mereka bisa menjadi sarana evakuasi warga," tuturnya.
Selain menutup TPR Kaliurang, pihaknya juga menutup pintu masuk barat Boyong yang juga menjadi pintu masuk ke kawasan wisata Kaliurang. "Kami juga mejaga pintu barat Boyong," tambahnya.
Dari puncak Gunung Merapi, TPR berjarak sekitar 8 km. Sedangkan dari Tlogo Putri, TPR hanya berjarak sekitar 2 km. Sejak kemarin, BPPTK Yogyakarta mengimbau agar warga di radius 10 km dari Gunung Merapi agar mengungsi terkait status awas Merapi.
Kirim Komentar