Sebanyak dua belas wartawan asing mengunjungi kawasan wisata Merapi yakni Lava Tour Bronggang pada 13 dan 14 Desember 2010 lalu. Ke-12 wartawan tersebut terdiri dari enam orang dari Thailand, lima dari Malaysia dan satu orang dari Singapura.
Kedatangan wartawan asing tersebut dikemas dalam bentuk famtrip yang diselenggarakan oleh pelaku pariwisata yaitu PHRI DIY, ASITA DIY, HPI DIY. Kegiatan yang secara khusus ditawarkan oleh Natrabu Odori Tour and Travel itu berkat kerjasama dengan Dinas Pariwisata Propinsi DIY dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman.
Pimpinan Natrabu Odori Tour and Travel Edi Purnomo mengatakan, pengemasan famtrip media asing ke berbagai obyek wisata di DIY tersebut dimaksudkan untuk memulihkan citra kepariwisataan DIY pasca erupsi Gunung Merapi.
Menurutnya, pemberitaan media massa yang berlebihan selama ini memberikan dampak yang luar biasa terhadap kepariwisataan DIY. Tak pelak, sempat menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke DIY.
"Oleh karenanya upaya pemulihan citra kepariwisataan DIY perlu dilakukan oleh semua pihak melalui berbagai cara, di antaranya famtrip maupun event-event kepariwisataan," ujarnya.
Sementara itu Bupati Sleman yang sebelumnya menerima rombongan wartawan menegaskan bahwa pascaerupsi Gunung Merapi, saat ini sejumlah obyek wisata sudah aman dan nyaman untuk dikunjungi.
"Sangatlah tepat apabila peserta famtrip melihat secara langsung kondisi riil obyek wisata di Sleman. Selanjutnya mereka akan membuktikan sendiri dan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Sleman pada khususnya dan DIY pada umumnya aman dan nyaman untuk mulai dikunjungi lagi," harapnya.
Selain berkunjung ke Lava Tour Bronggang, rombongan wartawan asing itu juga mengunjungi Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, menyaksikan pertunjukan Sendratari Ramayana.
Kedatangan wartawan asing tersebut dikemas dalam bentuk famtrip yang diselenggarakan oleh pelaku pariwisata yaitu PHRI DIY, ASITA DIY, HPI DIY. Kegiatan yang secara khusus ditawarkan oleh Natrabu Odori Tour and Travel itu berkat kerjasama dengan Dinas Pariwisata Propinsi DIY dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman.
Pimpinan Natrabu Odori Tour and Travel Edi Purnomo mengatakan, pengemasan famtrip media asing ke berbagai obyek wisata di DIY tersebut dimaksudkan untuk memulihkan citra kepariwisataan DIY pasca erupsi Gunung Merapi.
Menurutnya, pemberitaan media massa yang berlebihan selama ini memberikan dampak yang luar biasa terhadap kepariwisataan DIY. Tak pelak, sempat menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke DIY.
"Oleh karenanya upaya pemulihan citra kepariwisataan DIY perlu dilakukan oleh semua pihak melalui berbagai cara, di antaranya famtrip maupun event-event kepariwisataan," ujarnya.
Sementara itu Bupati Sleman yang sebelumnya menerima rombongan wartawan menegaskan bahwa pascaerupsi Gunung Merapi, saat ini sejumlah obyek wisata sudah aman dan nyaman untuk dikunjungi.
"Sangatlah tepat apabila peserta famtrip melihat secara langsung kondisi riil obyek wisata di Sleman. Selanjutnya mereka akan membuktikan sendiri dan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Sleman pada khususnya dan DIY pada umumnya aman dan nyaman untuk mulai dikunjungi lagi," harapnya.
Selain berkunjung ke Lava Tour Bronggang, rombongan wartawan asing itu juga mengunjungi Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, menyaksikan pertunjukan Sendratari Ramayana.
Kirim Komentar