![](/images/upload/20110317_cocopillow.jpg)
Tim Coco UGM ini masuk final setelah mengalahkan beberapa tim lawan yang mengangkat tema Cocopillow sebagai produk unggulan. Cocopillow bisa dibilang bantal kesehatan yang ternyata pembuatan produk ini menggunakan limbah serabut kelapa. Keunggulan dari produk ini antara lain: awet, lebih elastis, ergonomis dan ramah lingkungan. Bentuk dari bantal juga mengikuti otot leher dan kepala, serta harganya sangat terjangkau.
Ide ini digagas oleh Irfan yang melihat banyaknya limbah serabut kelapa yang dijual murah oleh pengrajin natadecoco didaerah Kulonprogo dan Kretek Bantul. Masing-masing rata-rata limbah sebesar 24 ton per tahun. Mengenai proses pembuatan sangat mudah. Serabut kelapa dibersihkan kemudian dipanaskan/ dikeringkan selama 3 hari. Agar serabut tertata dengan rapi maka direkatkan dengan lem latex. Setelah model dibentuk sesuai keinginan, serabut tersebut didinginkan dan dikeringkan lagi agar mendapatkan aroma kelapa yang wangi.
Tim Coco ini juga baru saja memenangkan lomba di Tarumanegara Business Plan Competition pada bulan Desember tahun lalu. "Dari 10 finalis, 9 finalis lainnya berupa produk makanan dan hanya kami yang berupa produk barang." Ujar ismi yang mengomandoi Tim Coco. Dari kompetisi MSC ini banyak manfaat yang didapatkan oleh Tim Coco, yaitu mereka dapat channel pengusaha sukses, mendapatkan teman-teman yang hebat dan tentunya ilmu serta masukan yang berharga. Setelah melalui proses pembuatan coco pillow, maka harga jual pun naik dibandingkan dengan serabut kelapa yang dijual biasa hanya menjadi kayu bakar. Setiap buahnya berharga Rp. 39 ribu, ini merupakan harga yang bagus dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kirim Komentar