Sabtu (26/03) menjadi puncak acara peringatan Earth Hour 2011. Banyak diantara warga masyarakat DIY ikut berpartisipasi dalam program yang dicanangkan oleh WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney. Pada awalnya tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Titik-titik vital seperti Tugu Golong Gilik, Prambanan dan beberapa lokasi strategis lainnya ikut berkampanye untuk mematikan alat-alat listrik. Event tahun ini merupakan yang paling semarak dibandingkan dengan 2 tahun yang lalu.
Salah seorang mahasiswa STMIK AKAKOM Yogya saat ditemui Tim Gudegnet sedang duduk dan merenung bersama satu orang temannya. Iman merupakan salah satu dari sekian mahasiswa di Yogya yang peduli terhadap kampanye ini. "Jam 20.30 hingga 21.00 kontrakan kami sepakat untuk dimatikan lampu serta peralatan listrik lain, meski koneksi internet tidak hehe" tukasnya saat bertemu di daerah Kanoman Banguntapan Bantul.
Dilain lokasi, Sheraton Mustika Yogyakarta juga ikut menyemarakkan Earth Hour 2011. Muhammad Munir yang bertindak selaku GM hotel tersebut mengatakan bahwa di lantai 7 hotel tersebut akan dipadamkan listriknya. "Akan menyala 1000 lilin aroma terapi yang membentuk angka 60 GO EARTH HOUR." kata beliau saat berada di Sheraton Mustika Resort & Spa.
Tindakan ini merupakan sebuah kesempatan dalam rangka menyelamatkan lingkungan. Muhammad mengatakan bahwa peringatan Earth Hour ini juga mendapatkan dukungan 12 hotel lain yang berada di bawah jaringan Starwood.
Atas prestasinya ini, Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diwakili oleh Putri Pariwisata 2010, Alessandra Khadijah Usman.
Kirim Komentar