Sosial Ekonomi

Erupsi Lahirkan Kreasi dan Aspirasi Anak-Anak Lereng Merapi

Oleh : Budi W / Senin, 00 0000 00:00
Erupsi Lahirkan Kreasi dan Aspirasi Anak-Anak Lereng Merapi



Mengakhiri program tanggap darurat Merapi yang telah berlangsung selama 3 bulan, World Vision bekerjasama dengan SAMIN (Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia) meluncurkan buku kumpulan hasil karya anak-anak yang terkena dampak letusan Merapi berjudul Erupsi Merapi Lahirkan Kreasi dan Aspirasi, dalam acara "Workshop evaluasi dan serah terima program Merapi Eruption Emergency Response (MEER)" yang diadakan 7 April 2011 di Sekolah Tinggi Management YKPN, Jogjakarta.

Buku ini merupakan sebuah bukti dan inspirasi bahwa bencana letusan Merapi yang terjadi Oktober 2010 lalu tidak mematahkan semangat anak untuk belajar dan berkreasi. Anak-anak dari Kabupaten Sleman dan Magelang menuangkan aspirasi dan kreasinya dalam berbagai karya seni, berupa lukisan, lirik lagu, puisi, cerita pendek dan foto kerajinan tangan.

Karya seni tersebut mereka hasilkan saat tinggal di tempat pengungsian sejak tanggal 28 Oktober 2010 sampai mereka kembali ke tempat tinggal masing-masing selepas aktivitas Merapi menurun. Melalui buku ini masyarakat dapat memahami aspirasi anak saat menghadapi bencana dan menjalani kehidupan di pengungsian.

Dalam sambutanya pada workshop ini, Jimmy Nadapdap, selaku Direktur Humanitarian & Emergency Affairs (HEA), World Vision Indonesia mengatakan, Dengan berakhirnya progam ini bukan berarti program kemanusiaan untuk masyarakat terutama anak-anak di sekitar Merapi juga berakhir. Kami berharap, kreasi yang dituangkan anak-anak dalam buku ini akan menularkan semangat, serta menginspirasi masyarakat, termasuk LSM lokal dan pemerintah setempat agar terus mendukung pemenuhan hak-hak anak.

Sebagai organisasi yang berfokus pada anak, World Vision Indonesia melakukan pendampingan bagi anak-anak terdampak letusan Merapi dengan menghadirkan Ruang Sahabat Anak (RSA) yang tersebar di 16 lokasi, 12 diantaranya didampingi oleh Yayasan SAMIN. Program ini memungkinkan anak-anak mendapatkan ruang yang nyaman untuk beraktifitas, belajar dan bermain selama masa tanggap darurat, ujar Eko Kristanto, Response Manager World Vision Indonesia untuk program tanggap bencana Merapi.

Program Ruang Sahabat Anak ini memberi motivasi agar anak-anak tetap memiliki harapan dan cita-cita. Mereka pun diberi kesempatan berekspresi dan mengembangkan kreatifitas, sebagai bentuk upaya pemulihan psikologis atas pengalaman traumatis yang mereka alami.

Program World Vision Indonesia juga membantu pemulihan kehidupan masyarakat di sekitar Merapi dengan mewujudkan sistem siaga bencana serta peningkatan ketahanan ekonomi keluarga melalui program psikososial, pengembangan usaha kecil mikro yang melibatkan anak, orangtua, kader kesehatan, LSM serta pemerintah setempat.

Sebelum Merapi meletus, tim assessment World Vision Indonesia sudah hadir di lokasi. Kemudian melanjutkan dengan mendistribusikan 2.450 paket bantuan keluarga, 1.050 paket bantuan balita, 2.555 paket peralatan sekolah, 42.850 masker, 12.285 masker anak, 750 wadah air elastis, 46 toilet sementara dan mengoperasikan 2 perpustakaan keliling atau Mobil Sahabat Anak di Sleman dan Magelang.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini