![](/images/upload/20120116_bekakak.jpg)
Event Saparan Bekakak yang telah dilakukan belum lama ini di Balai Desa Ambarketawang, Gamping Sleman menyisakan sebuah evaluasi yang perlu diperhatikan oleh pihak panitia penyelenggara.
Gelaran yang biasa diselenggarakan setiap bulan Sapar ini menjadi event tahunan dan selalu
didukung penuh oleh Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Sleman.
Seiring berjalannya waktu, sampai penyelenggaraan terakhir pada Jumat (13/01) kemarin,
panitia masih belum memperhatikan kenyamanan penonton. Akses jalan terutama di daerah pasar buah Gamping masih saja semrawut.
Problem semacam ini hendaknya menjadi perhatian khusus agar ditahun mendatang tidak terjadi
hal serupa karena event ini merupakan agenda besar dan bisa menarik perhatian wisatawan baik itu lokal maupun mancanegara.
Menurut Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi Pariwisata Disbudpar Sleman Wasita, SS, MAP
yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Seksi Promosi Wisata, Fenomena membludagnya pengunjung pada acara Upacara Adat Saparan
Bekakak tersebut menunjukkan bahwa event-event budaya yang dikemas dalam bentuk kirab budaya masih menjadi primadona bagi
wisatawan.
"Ternyata cukup banyak wisatawan yang tidak bisa menikmati kirab budaya dengan baik
dikarenakan keterlambatan datang ke lokasi sehingga tidak bisa mendekat akibat jalur jalan sudah ditutup," Terangnya saat
berbincang-bincang dengan Tim Gudegnet.
Ia berharap hendaknya masalah ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak panitia
penyelenggara pada khususnya dan instansi terkait serta stakeholder pariwisata di DIY untuk lebih membesesarkan dan mengemas
penyelenggaraan event-event budaya yang lebih baik dimasa mendatang.
Kirim Komentar