Jelang libur lebaran, Kawasan Malioboro kini memiliki "wajah baru". Revitalisasi vertikal- horizontal tersebut telah dimulai dari Teteg utara hingga simpang Dagen yang membuat Malioboro tampak lebih "Hidup". Perbaikan fisik yaitu taman-taman pembatas jalan, pengaspalan ulang jalur lambat menjadikan ikon Kota Yogyakarta ini semakin berbenah.
Peluncuran "wajah baru" Malioboro ini dilakukan kemarin sore (12/08) di Kawasan Malioboro,
sehingga beberapa ruas jalan yang masuk menuju lokasi tersebut ditutup. Penataan Malioboro ini bertujuan untuk memberikan
akses lebih luas bagi pejalan kaki. Rencananya akan disediakan 17 zebra cross di sepanjang Jalan Malioboro sehingga pejalan
kaki aman menyeberang jalan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarif Teguh, mengatakan bahwa disamping
revitalisasi, pihaknya juga menempatkan sejumlah bangunan instalasi seni luar ruang yang khusus dipersiapkan untuk
mempercantik Malioboro. "Petugas keamanan yang dahulu mengenakan seragam dinas, mulai hari ini (Minggu) mengenakan pakaian
kain lurik warna cokelat tua khas Yogyakarta," tambahnya.
Komunitas Malioboro juga dipersiapkan untuk menyambut wisatawan nantinya komunitas itu juga
mengenakan baju seragam. Agar lebih terkesan ramah terhadap pedestrian, pihak UPT Malioboro juga memberlakukan pembatasan
kecepatan kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Malioboro yaitu maksimal 30 kilometer per jam.
Peluncuran "wajah baru" Malioboro tersebut akan digunakan sebagai media untuk mengevaluasi
hasil penataan yang sudah dilakukan, seperti pembenahan berbagai infrastruktur dan keterlibatan komunitas.
Kirim Komentar