Roboboat UGM diincar TNI AL

Kapal tanpa awak Jayamahe Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menjadi tonggak awal kapal pengintai masa depan. Robot hasil garapan Program Studi Teknik Mesin, Diploma Teknik Elektro serta Diploma Elins ini menjuarai kontes kapal cepat tak berawak 2013 menyisihkan Politeknik Negeri Bengkalis dan IPB. Melihat dapur pacu, mesin yang digunakan merupakan special engine 26 cc dan berbentul monohull.

"Dengan berat total 8 kg membuat robot ini dapat berjalan sejauh 80 km/jam mengkonsumsi sebanyak 0.5 liter pertamax yang bercampur dengan oli samping," jelas Ketua Robot UGM, Nikite Sulistiana.

Proses pembuatan kapal memakan waktu riset sebanyak 2 bulan serta assembling selama 2 minggu. Barang yang dipakai untuk mengcustom robot pun hanya terbuat dari barang-barang bekas. Karena mesin pun dibuat sendiri, semua bahan tidak ada yang berasal dari impor semua ada didalam negeri. Menurut Niki, pembuata robot pun sangat murah hanya menghabiskan 3.5 juta rupiah saja.

Kedepan, kapal tanpa awak ini rencananya akan dikembangkan bersama dengan pihak TNI AL pada 2014 mendatang. Fungsinya adalah untuk mengawasi wilayah perairan Indonesia. Dengan robot ini, perairan Indonesia dapat terawasi namun tidak memakan biaya mahal karena jarak jelajahnya yang cukup jauh yaitu 2 km. Suatu saat, akan kami kembangkan agar dapat melaju dalam kecepatan tinggi dan tingat jelajah yang jauh," tutup Niki pada Tim Gudegnet.