Hiburan

Tembus Batas Peristiwa Sosial

Oleh : Budi W / Senin, 00 0000 00:00
Tembus Batas Peristiwa Sosial



Film Dokumenter merupakan sebuah upaya ekspresi persembahan kritis yang disampaikan secara artistik melalui media gambar serta suara. Sineas maupun penonton akan dihapakan pada masalah yang acap kali jarang mendapat perhatian umum. Melalui Festival Film Dokumenter (FFD), generasi pencinta film mendapat wadahnya.

Berlangsung di Gedung Sosietet Taman Budaya Yogyakarta, FFD dijadwalkan tampil antara 9 s.d 14 Desember yang mengetengahkan film seperti Reality, So? arahan Yosep Anggi Noen yang berkisah tentang film dokumenter LSM yang sangat membosankan. Film itu kemudian menjadi kacau saat sekelompok kru televisi datang dan bermain-main dengan makna realitas di sebuah desa. 

Tak hanya itu, ada pula Catatan Kuratorial Program SEA Docs yang tahun ini berkonsentrasi pada Myanmar sebagai sebuah respon atas mulai terbukanya sebuah negara yang tertutup selama beberapa dekade. Program SEA Docs hadir sebagai upaya untuk menunjukkan semangat sineas dokumenter dan jendela atas kondisi sosial di kawasan Asia Tenggara.

Menurut Agnes Gita Cahyandari, Publicist FFD 2013, kegiatan yang berlangsung selama 6 hari ini telah memasuki tahun yang ke-12. Program yang awalnya bermula dari pembicaraan ringan di tahun 2002 itu kemudian berkembang dan bertahan dengan idealisme mengakat masalah sosial.

"Film dokumenter memiliki ciri kekuatan signifikan sebagai suatu media yang mencerdaskan, reflektif, dan dapat melewati batas-batas ruang dan waktu," jelasnya.

Di tengah arus media massa yang deras, film dokumenter dapat mengambil peran penting sebagai media aspirasi mandiri. Ia juga mempromosikan bahwa dalam kegiatan FFD tahun ini akan menampilkan karya-karya sineas dokumenter muda. Dalam kompetisi dokumenter, terdapat 3 kategori yang dilombakan antara lain pejalar, film pendek dan film dengan durasi panjang.

Sebagai penutup Agnes mengajak seluruh pemerhati film dokumenter untuk turut meramaikan acara tersebut. Setiap hari terdapat sejumlah jadwal pemutaran film sekaligus diskusi untuk membuka cakrawala pengetahuan. "Saya berharap film dokumenter jangan dilihat hanya sebagai ilustrasi saja, namun dapat menjadi media refleksi sekaligus kritik terhadap peristiwa yang terjadi disekitar kita," tutupnya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini