Kamis malam (07/10) menjadi puncak acara perayaan hari ulang tahun Ngayogyakarta Hadiningrat ke 258 yang berpusat di 0 Km, Malioboro Yogyakarta. Event yang berlangsung semenjak pukul 19.00 tersebut akhirnya molor 1.5 jam dan membuat pengunjung merangsek ke pembatas.
Ada yang melompat, ada pula yang mendorong pengunjung lain dan masuk tanpa babibu. Selama menunggu waktu itulah chaos mulai terjadi. Ada seorang pengunjung yang secara tiba-tiba pingsan. Sontak petugas terkait mengamankan gadis yang berusia 20-an tersebut agar tidak terinjak-injak.
Setelah jam 20.30, Mc acara membuka kegiatan kirab dengan didahului persembahan tari kreasi. Penonton semakin maju dan kawasan lalu-lintas didepan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret mendadak menyempit. Masing-masing dari pengunjung ingin berada didepan.
Petugas Satpol PP meniup peluit tanda kelompok pertama peserta kirab datang dari arah jalan abu bakar Ali. "Minggir-minggir awas ada mobil mau lewat," tukas salah seorang petugas Satpol PP.
Menurut seorang pengunjung yang datang dari jam 18.00 WIB, Yanto, mengungkapkan berjubelnya para pengunjung. Ia datang beserta keluarga untuk melihat langsung proses kirab budaya. "Wah dari petang sudah ramai mas, sampai barikade yang dipasang malah tidak berguna, dan diposisi saya berdiri ini, hanya bisa melihat kepala," tukasnya sembari sedikit kesal.
Beda dengan Ani, warga kawasan purawisata ini mendapat posisi bagus karena ada dibagian depan. Ia mengajak anak putrinya untuk melihat pesta budaya itu. "Kalau saya sejak jam 18.00 WIB sudah ada disini, feeling saya benar kalau jumlah penonton membludak," ungkapnya.
Semenjak dihapusnya agenda tahunan HUT Kota Jogja yang bernama Jogja Java Carnival (JJC), kegiatan ulang tahun diganti dengan kirab budaya mulai tahun 2014 ini. JCC dihapus karena menurut pemkot biaya yang dikeluarkan terlalu besar.
Kirim Komentar