Klenteng merupakan julukan asli nama Indonesia dari tempat ibadah umat Khong Hu Cu dari Bio atau Vihara. Suara kecil berbunyi klinting-klinting dari genta inilah yang kemudian memudahkan memberi nama tempat suci ini dengan panggilan klenteng (Moertiko, 1980:94-100).
Sebagai manusia dari timur, adab dalam melakukan penghormatan pada tempat suci semacam ini wajib dilakukan, mengingat semua tempat ibadah harus mendapat perlakuan spesial dalam hal etik dalam beribadah bahkan hanya sekedar berkunjung. Menurut Margo Mulyo, Klenteng Tjen Ling Kiong memiliki aura yang beda.
"Ada sejumlah peristiwa yang dialami pengurus vihara dan juga pengunjung, masing-masing memiliki pengalaman yang beda," ungkapnya.
Ia kemudian melanjutkan cerita, Monic yang membantunya mengurus vihara pun pernah mengalami kisah yang membuat bulu kuduk merinding. Kejadian ini berlangsung saat dua hari menjelang upacara ibadah Imlek, tepatnya 17 februari kemarin. "Pernah ada pengalaman, Mbak Monic yang membantu kami disini diminta oleh seorang pengunjung memfoto aktivitasnya, tapi setelah dicoba berkali-kali ternyata tidak bisa," ungkapnya.
Kesaksian itu kemudian diceritakan pada Margo Mulyo yang saat itu juga ada ditempat. Monic yang berusaha dikonfirmasi oleh Tim Gudegnet ternyata masih belum berkenan diinterview mengingat upacara sembahyang yang dilakukan 19 februari malam sudah sangat mepet.
Tim Gudegnet pun mencoba mengamati altar di sejumlah sudut ruang. Meski terdapat beberapa umat yang sedang beribadah, aura berbeda muncul, semerbak dupa yang terkena desiran angin turut membawa suasana lebih mistis. "Kadang orang-orang itu nyeyel kalau dikasi tau, jangan terlalu dekat, jangan terlalu rame, malah tidak dihormati saran kami, ada juga lo tiba-tiba kamera rusak bahkan pecah lensanya," tambah Margo Mulyo.
Menurutnya, manusia saat ini tidak menyadari bahwa mereka tinggal di tanah Jawa, harus ada unggah ungguh kejawen yang terus dijunjung tinggi. "Klenteng dan kejawen itu hampir sama, hanya cara beribadahnya saja yang berbeda. Oleh sebab itu adab dalam melakukan tindakan apapun ditempat ibadah wajib dipatuhi," tutupnya seraya menerima tamu lain di ruang kerjanya.
Kirim Komentar