Penyematan dupa ke umat Hindhu Jelang Pentas Tarian
Ribuan orang memadati Upacara Tawur Agung Kesanga di Pelataran Selatan Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta. Sejumlah tamu undangan termasuk Presiden RI Joko Widodo, Gubernur DIY serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin turut serta dalam kegiatan jelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937.
Menariknya, ada sebuah persembahan Oratorium drama tari yang berjudul Pemutering Mandara Giri. Ditemui Tim Gudegnet dilokasi, Ketua Parisada Hindu Dharma Daerah Istimewa Yogyakarta, Ida Bagus Agung mengatakan bahwa drama ini berkisah tentang perebutan tirta amerta antara Raksasa dan Dewa.
"Peringatan ini tidak mengejar kemeriahan, namun untuk menjaga budaya dan menjaga harmoni dengan alam dan sesama,", tukasnya.
Tawur Agung sendiri merupakan upacara Bhuta Yadnya yang biasa dikenal dengan Meracu. Tujuannya yakni untuk mengamalkan Tri Hita Karana atau dikenal dengan menjaga hubungan baik antara umat manusia dengan Tuhan, hubungan harmonis antara manusia dengan alam dab hubungan baik antara sesama manusia.
Dilokasi yang sama, Ketua Umum Panitia Kegiatan, Mayjen TNI I Gede Sumertha dalam sambutannya mengatakan Nyepi merupakan hari kebangkitan spiritual guna mewujudkan kehidupan yang damai antar sesama. "Jika hidup ini saling mengasihi maka akan terwujud kehidupan yang damai di bumi nusantara", terangnya.
Pasca memberikan sambutan Presiden RI Joko Widodo yang hadir dilokasi lantas berjalan menuju kearah barat mendekati Umat Hidhu. Ia yang sedari pagi tadi mengenakan pakaian serba putih gading dan udeng ini mendekat ke umat dan bersalaman bergantian secara memutar.
Umat yang didatangi pun seraya berebut tangan presiden kelahiran Solo tersebut. Ada pula sesi foto selfi antara umat dengan presiden Jokowi.
Kirim Komentar