Para Ibu Peserta Pemecahan Rekor MURI Kebaya & Sanggul
Generasi muda saat ini sepertinya enggan menggunakan kebaya & sanggul dan digunakan hanya sebatas saat seremonial Hari Kartini semata. Hal ini dibenarkan oleh pemaes profesianal pernikahan adat Jawa, Anglingkusuma saat ditemui Tim Gudegnet di Hotel Rich Yogyakarta.
"Sesuai dengan tuntutan jaman, saat ini banyak orang yang butuh kepraktisan terutama dalam hal berpakaian, apalagi kalau harus melakukan aktivitas yang tak memungkinkan seperti saat praktikum atau berolah raga", terangnya.
Namun dalam keterbatasan, selalu ada celah. Ia mengatakan bahwa modifikasi kebaya pun diperbolehkan. Dapat dipadupadankan dengan jeans, bisa dibuat model kardigan atau yang paling simpel mengikatkan kebaya yang dipadukan dengan tank top.
"Kalau menurut saya harus diapresiasi karena jika ditolak kemajuan jaman seperti ini, maka anak - anak muda malah jadi enggan pakai kebaya, malah alih - alih bisa punah", tambahnya.
Agar kebaya dan sanggul tetap lestari seperti di Pulau Bali, maka pihak Hotel Rich Yogyakarta akan menyelenggarakan kegiatan berupa pemecahan rekor MURI yakni 1800 orang memakai kebaya dan sanggul. Kegiatan akan dilaksanakan dalam waktu yang dekat.
Kirim Komentar