Siapa sangka kalau Ketoprak Pendapan Berasal dari Bantul dan mulai dipentaskan semenjak tahun 1887. Saat itu pertama kali Ketoprak dipentaskan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME dan pementasan dimulai ketika bulan purnama memancarkan sinarnya. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Bondan Nusantara, penata artistik Pementasan Ketoprak Pendapan dengan lakon Kembang Watu.
"Ketoprak ini telah lama tersimpan dan jarang sekali pentas", terangnya.
Dalam kesempatan ini, pentas ketoprak yang sedianya berlangsung Jumat 15 Mei 2015 pukul 19.30 di Pendopo Dinas Kebudayaan, Jl. Cendana tersebut tidak akan meninggalkan unsur esensial sebuah ketoprak pendapan. Menurutnya, ketoprak pendapan memiliki ciri khas spesifik jika dibandingkan dengan ketoprak konvensional.
"Wajib menggunakan Bahasa Jawa sebagai pengantar, wajib menggunakan iringan slendro & pelog, urutan cerita wajib urut yang dibagi dalam babak kecil dan babak besar dan mengesampingkan dramaturgi", terangnya.
Sebagai kesenian yang hampir punah, ketoprak pendapan akan dihidupkan kembali dengan tujuan supaya lestari. Disamping itu, tugas dinas pun menjadi semakin berat karena instansi ini juga bertanggung jawab dalam mengembangkan, melindungi dan memanfaatkan potensi kesenian.
Menurut Agus Amrullah Kasi Rekayasa Budaya Dinas Kebudayaan DIY mengatakan bahwa pementasan ketoprak pendapan akan menceritakan Panembahan Senopati Mataram yang ingin menakhlukkan Kabupaten Madiun dibawah pimpinan Panembahan Mas bersama sebagian para adipati Brang Wetan yang mencakup kawasan Ponorogo, Magetan, Pasuruan, Gresik dan Mojokerto.
Singkat cerita, karena terdesak oleh pasukan Mataram, Panembahan Mas menyerahkan pusaka keris Kyai Kala Gumarang pada putrinya Retno Dumilah untuk menghadapi Panembahan Senopati. "Dari cerita ini akhirnya Retno Dumilah menyerah setelah Panembahan Senopati berjanji menikahinya". tukasnya.
Nah Anda penasaran dengan aksi para pemainn ketoprak pendapan? kami sarankan Anda menyaksikannya esok.
Kirim Komentar