Keris Majapahit Wos Wutah Ngintip Milik Eko Supriyono
Kurator sekaligus pemilik keris jaman Majapahit, Eko Supriyono mengaku senang dapat memiliki koleksi keris buatan abad 13. Sosok yang juga bendahara di Mertikarta (Pemerhati Tosan Aji Yogyakarta) ini sedikit menguak arti Tangguh Majapahit dan Mataram dalam sebilah keris.
"Tangguh dalam konteks keris merupakan tahun atau masa keris itu dibuat," ungkapnya di kantor Dinas Kebudayaan Jl. Cendana Yogyakarta.
Secara umum, keris yang berasal dari tangguh jaman Majapahit memiliki materi besi yang lebih matang jika dibandingkan dengan tangguh
Mataram. "Besi jaman Majapahit memiliki uletan tapis yang padat, berbeda dengan keris Mataram yang lebih lembek," ungkapnya.
Materi besi yang padat tersebut membuat keris meski telah dibuat dari abad ke-13 namun masih tetap utuh dan tidak terkorosi jika dirawat secara seksama. Jika dilihat dari bentuknya, memang tidak ada perpedaan spesifik antara keris Majapahit dan Mataram, sehingga memang butuh pengetahuan khusus jika Anda ingin memulai hobi ini.
"Agak sulit memang saya untuk menjelaskan namun ada ciri spesifik, butuh waktu untuk mempelajari keris," terangnya yang turut memamerkan kerisnya itu di acara Gelar Budaya Jogja 2015 hingga sore hari ini (30/07).
Poin dari keris Majapahit yang diutamakan yakni materi besi yang kuat, sedikit pamor (bentuk gambar/motif). Jikalau keris Mataram, memiliki lebih banyak pamor.
"Jika dilihat dari pamor, keris ini berpamor Wos Wutah Ngintip, yang artiti filosofisnya jika seseorang memiliki keris ini akan diberi ketentraman karena memiliki aura yang dingin," tutupnya ramah.
Kirim Komentar